Koranmetronews. Id (Jakarta) – Demi menyerap aspirasi warga, Gerakan Kolaborasi Jakarta (GKJ) kembali menggelar kegiatan Rembug Warga di lima titik lokasi berbeda pada Kamis (22/11/2024), yakni di Kelurahan Grogol Utara, Cilandak, Lubang Buaya, Balekambang, dan Papanggo.
Kegiatan ini bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat sekaligus mensosialisasikan visi misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno.
Sumiarto, yang akrab disapa Boncel dan menjabat sebagai Presidium GKJ, terjun langsung sebagai narasumber di Kelurahan Balekambang.
Dalam kesempatan tersebut, Sumiarto mendengarkan berbagai harapan dari warga, termasuk keinginan agar calon gubernur yang terpilih dapat memperhatikan kesejahteraan petugas di lapangan.
Salah satunya adalah Ibu Tuti, seorang petugas Jumantik yang menyuarakan keluhannya terkait honor yang diterimanya.
Ibu Tuti berharap, jika Pramono-Rano terpilih menjadi gubernur, honor bagi para petugas Jumantik, seperti dirinya, dapat dinaikkan.
“Tolong disampaikan pada Pak Pramono kalau nanti terpilih, supaya honor kami dinaikkan,” ujar Ibu Tuti, yang langsung disambut tepuk tangan oleh peserta lainnya.
Menurut Ibu Tuti, meski honor yang diterima selama ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, ia merasa jumlah tersebut masih kurang mencukupi.
“Jakarta ini APBD-nya besar, seharusnya kami juga bisa mendapatkan honor yang lebih layak,” imbuhnya.
Sumiarto menanggapi dengan serius aspirasi tersebut dan berjanji akan menyampaikannya kepada pasangan Pramono-Rano.
Ia menilai bahwa kader Dasawisma dan petugas Jumantik, yang seringkali bekerja dengan cara mendatangi rumah-rumah warga, memang layak mendapatkan honor yang lebih pantas.
“Saya rasa apa yang diharapkan para ibu-ibu Jumantik itu sudah sangat wajar. Mereka bekerja keras dan berjalan kaki mendatangi rumah warga, jadi sudah saatnya mendapatkan honor yang lebih memadai,” ujar Sumiarto.
Untuk diketahui, kegiatan Rembug Warga yang diinisiasi oleh GKJ merupakan bagian dari upaya memperkuat dukungan terhadap pasangan Pramono-Anung dan Rano Karno, nomor urut 03.
Kegiatan ini tidak hanya berlangsung di ruang terbuka, tetapi juga melibatkan berbagai elemen masyarakat dari latar belakang yang berbeda, termasuk pemuda, kelompok seniman, pecinta alam, hingga ibu-ibu penggerak keumatan, yang secara masif menyampaikan program-program pasangan calon tersebut.
Dengan terus melibatkan masyarakat dalam diskusi terbuka seperti ini, GKJ berharap dapat mendengarkan langsung kebutuhan warga Jakarta dan memastikan bahwa program Pramono-Rano benar-benar sesuai dengan harapan mereka. (john)