koranmetronews.id, MERAPI LAHAT – Memang dampak debu dari angkutan batu bara di Merapi Lahat sangat lah menyesakan pernapasan warga baik yang ada di sekitar pinggir jalan lintas maupun warga yang menggunakan jalan tersebut semua nya terdampak debu batu bara yang dibawa oleh angkutan truck yang meluntas jalan raya lintas sumatera kecamatan Merapi Lahat.
Hal ini sudah berlanjut puluhan tahun hingga sekarang.namun kepedulian dari pihak pemegang IUP maupun Transportir sangatlah minim dari 28 perusahaan tambang batu bara hanya sekitar 25 % saja perusahaan tersebut yang aktif memberikan bantuan keoedulian terhadap warga yang terdampak batu bara.Seperti PT..BSR PT BMS PT PE PT Titan PT DAS PT LDP PT. Tiga Putri dan PT Bomba. Namun PT Bomba dalam beberapa bulan ini nampak nya agak malas kurang aktif berikan bantuan dana kompensasi tersebut.
Tidak tau apa masalah nya PT Bomba sekarang kurang aktif hingga sering terlambat membayar dana konpensasi terhadap warga yang melalui PPL-MB.
Sering wartawan menghubung pihak PT Bomba melalui ( YG ) inisial, melalui Whatshapp (WA) namun tidak pernah memberikan jawaban.
Wartwan media ini mencoba menggali keterang ke pihak PT Bomba di kantor nya di lahat, namun tidak ada yang bisa di hubungi hanya satu orang petugas keamanan untuk menitipkan pesan saja.
Saat dihubungi ketua Persatuan Peduli Lingkungan Merapi Bersatu(PPL-MB) Kartini yang di dampingi Sekjend, Hermansyah saat dimintai tanggapan kenapa PT Bomba saat saat ini kurang aktif membayar Kompensasi debu terhadap PPl-MB.
Ketua PPL-MB Kartini membenarkan bahwa PT Bomba dalam beberapa bulan ini sering terlambat membayar kompensasi kepada PPL-MB untuk warga yang terdampak debu, ini terlihat saat pembagian sembako kepada warga yang terdampak di Kecamatan Merapi Timur
PT Bomba sering terlambat seperti dua bulan yang lalu, juga bulan ini sampai sekarang PT Bomba belum memberikan bantuan dan kompenssi terhadap kami.”pungkas Kartini.
Pokok nya kalau Perusahaan yang tidak aktif atau pun mengabaikan kompensasi, akan diserahkan terhadap warga. Tinggal warga yang terdampak untuk mengambil kesimpulan serta keputusan. “tegas nya.
Hal tersebut di iyakan oleh sekjend PPL-MB bapak Hermansyah.MS, dia mengatakan memang selama ini PT Bomba termasuk Perusahaan tambang batu bara yang sangat aktif dan peduli terhadap masyarakat terdampak debu batu bara, namun dalam beberapa bulan belakang ini nampaknya PT Bomba mulai malas atau lamban untuk kepedulian nya. Kami tidak perna tahu alasannya, karena saat di hubungi PT Bomba baik melaui WA atau telpon tidak ada respon ataupun jawaban.
Dan kami sering kunjiungi ke kantor menejemen PT Bomba di kota Lahat juga tidak dapat di temui, dari pihak nya hanya seorang scurity yang ditemui. “Jelas Herman.
Saya berharap kepada pihak Perusahaan tambang batu bara baik pemegang IUP angkutan dan Penegang jasa Stock File dan jalan Batu Bara, sebaik nya kepedulian Kompensasi dampak debu bara sebaik nya di bayar sebelum tanggal 25. Sebelum kita membagikan atau menyalurkan terhadap masyarkat yang terdampak, jangan sampai dari pihak PPL-MB yang mendatangi pihak perusahaan,, itu kan sudah kesepakatan antara pihak perusahaan dengan PPLMB kita menjaga untuk stabilitas kondusifitas agar warga yang terdampak debu tidak resah.”tegas Sekjend.
( Resi/Hr )