Hadiri Peringatan 100 Tahun Guru Nanak Sikh Temple Tanjung Priok, Menteri Agama, “Para Guru Agama Jangan Ajarkan Kebencian, Bangun Solidaritas Dan Persaudaraan Lintas Agama”

  • Whatsapp

Koranmetronews.Id (Jakarta)- Menteri Agama RI Prof. DR KH Nazarudin Umar menghimbau seluruh umat beragama terus membangun solidaritas dan persaudaraan lintas agama.

Hal tersebut dikemukakan Menag saat menghadiri Peringatan 100 Tahun Guru Nanak Sikh Temple Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/5/2025). Turut Hadir pada acara itu, Dubes India, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Ketua Parisada Hindu Indonesia.

Pada kessmpatan tersebut, Menag menghimbau agar seluruh para guru tidak mengajarkan kebencian kepada umat beragama. “Jika mengajarkan kebencian berarti bukan guru yang beragama,”tandasnya.

Prof.Nazarudin, mengapresiasi kiprah Guru Nanak Sikh, yang terekam dalam jejak sejarah Indonesia.
Berbagai kegiatan dalam bentuk kepedulian kepada warga masyarakat tanpa memandang agama patut mendapat apresiasi yang tinggi, seperti program memberikan makanan kepada masyarakat tidak mampu.

Sementara itu, Dubes India Sandeep Chakravorty memuji solidaritas antar umat agama di Jakarta.
Menurut Sandeep, inklusifisme umat beragama membuka peningkatan persaudaraan semakin kuat. “Ini patut kita apresiasi tinggi,”katanya.
Ia berharap Guru Nanak Sikh terus menebarkan kebaikan di kalangan umat beragama.

Sedangkan Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia, mengatakan akan terus mendorong Guru Nanak Sikh berbuat yang terbaik bagi umat manusia.
Wisnu memastikan mendukung penuh program pemerintah dalam meningkatkan solidaritas dan persaudaraan lintas agama di Indonesia.

Jakarta Inklusif Bagi Semua Agama

Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan menjamin keamanan bagi seluruh umat beragama dalam melakukan kegiatan keagamaan.

Pramono menegaskan Jakarta Inklusif bagi Semua Umat beragama.
Dalam paparannya, Gubernur Pramono mengatakan, berbagai kegiatan keagamaan yang ada di Ibu Kota semakin menegaskan bahwa DKI Jakarta inklusif bagi semua umat beragama, tanpa terkecuali.

“Jakarta sebagai kota majemuk, baik dari segi identitas, suku, maupun budaya, sudah sepantasnya bersama-sama menciptakan suasana yang mendukung keberagaman antarumat beragama. Hal ini merupakan salah satu upaya mewujudkan kota global. Jakarta turut serta menunjukkan sisi inklusif dalam menjadi tuan rumah bagi seluruh penganut agama apa pun, dan ini yang harus kita jaga bersama,” ujar Gubernur Pramono.

Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mendukung penuh kegiatan keagamaan. Selain aktif menghadiri acara-acara yang diadakan berbagai organisasi keagamaan, Pemprov juga mengadakan dialog di Balai Kota.

“Alhamdulillah, kita sering menyambut dengan hangat organisasi keagamaan mana pun yang beraudiensi. Jadi, banyak diskusi yang tercipta, seperti dukungan dalam hal perizinan, administrasi, bahkan kita juga memiliki dana hibah bagi kegiatan keagamaan. Kita ingin Jakarta dikenal sebagai kota dengan tingkat toleransi yang dirasakan oleh setiap warganya,” jelas Gubernur Pramono.

Ia berharap seluruh umat beragama di Jakarta terus menjaga kerukunan dan ketenteraman untuk mendukung upaya menjadi kota global, khususnya menjelang usia ke-500. “Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat di Jakarta agar selalu menjaga kerukunan di lingkungan masing-masing. Mari kita tunjukkan bahwa Jakarta adalah tuan rumah yang ramah dan inklusif bagi setiap pemeluk agama,” tutup Gubernur Pramono.(john)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *