Koranmetronews.Id (Jakarta) – Aset Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda klaster C di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, dijarah maling sejak 2023.
Aset yang dicuri seperti pintu, besi teralis balkon, kabel, aluminium, kusen, closet, wastafel, dan jendela di setiap unit sudah habis diambil maling. Peristiwa diperkirkan sejak warga di klaster tersebut dipindh ke Rusunawa lain karena bangunan gedungnya akan direvitalisasai.
“Kalau informasi yang kita dapat, terkait kejadian pencurian itu sebenarnya terjadi sejak bulan Oktober 2023,” kata Kepala Sub-Bagian (Kasubag) Keuangan unit pengelola rumah susun (UPRS) II Haposan, Jumat (14/6/2024).
Kondisi bangunan saat ini sudah kosong, bahkan sudah dibobol di beberapa bagian gedung. Di lokasi, tak ada satu pun aset yang tersisa di lima gedung klaster C Rusunawa Marunda ini. Seperti pintu, Jendela, hingga Kloset Raib Mulai dari besi atau terali balkon, kabel, aluminium, kusen, closet, wastafel, pintu, dan jendela di setiap unit sudah habis diambil maling.
Bahkan, komplotan maling juga tak segan membobol tembok untuk mengambil besi yang berada di dalamnya. Aksi pencurian ini, kata Haposan, terjadi ketika warga Rusunawa Marunda Klaster C direlokasi ke rusun terdekat, seperti Nagrak dan Padat Karya. Hal itu dilakukan karena perintah dari Pj Gubernur Heru Budi Hartono dan mendapat saran dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pasalnya, BRIN menilai, bangunan klaster C di Rusunawa Marunda sudah tidak layak huni dan berpotensi membahayakan warga. Warga sempat menolak direlokasi, sampai akhirnya atap rusun tersebut ambruk dan membuat warga ketakutan. “Tapi, saat itu masih banyak warganya yang belum menyetujui (untuk berpindah). Sampai akhirnya, ada kejadian seperti itu, dengan perintah dari PJ Gubernur bahwa harus ada relokasi ke rusun terdekat yang memang tidak terlalu jauh dan menganggu aktivitas dari warga, termasuk tidak menganggu anak sekolah,” terang Haposan.
Akhirnya, warga sepakat secara suka rela berpindah ke rusun terdekat yang sudah direkomendasikan. Tak selang beberapa lama warga rusun berpindah, lima gedung yang ada di klaster C menjadi sasaran maling. Padahal, kepala UPRS II sendiri sudah memerintahkan kepala satuan pelaksana dan penertiban beserta para sekuriti untuk melakukan pengamanan aset rusunawa lebih ketat. Namun, karena akses masuk ke rusun ini banyak dan tidak berpagar, aset di Rusunawa Marunda banyak yang dicuri.
Haposan memastikan bahwa hanya klaster C yang asetnya dijarah maling, sedangkan klaster lain terbilang aman karena masih berpenghuni. “Di klaster lain tidak ada (pencurian) karena warganya masih dihuni semua,” terang Haposan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum sebelumnya berujar, revitalisasi masih dalam tahap perencanaan. Namun, Retno memastikan revitalisasi Rusunawa Marunda bakal dilaksanakan tahun ini. “Diupayakan secepatnya. Saat ini masih proses perencanaannya,” ujar Retno. (john)