koranmetronews.id, KUALA TUNGKAL – Proyek pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Kualatungkal yang berada di belakang Balai Adat yang dilaksanakan oleh CV. Spesia Centradesindo dengan pengawas CV. Multiplan Konsultan melalui APBD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Jambi tahun anggaran 2022 jadi sorotan Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Pemantau Kewenangan (LSM-JPK) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Pasalnya, proyek tersebut diduga pemasangan besi stik penyambung bangunan tidak lazim dan ada kejanggalan, karena stik besi penyambung di buat bervariasi ada yang dua ada yang tiga, sejauh ini belum ketahui pasti apakah memang Speak atau RAB ya seperti itu atau tidak.
Selain itu kayu konsen pintu dan jendela yang digunakan juga jadi pertanyaan apakah memang kelas kayu di gunakan sudah sesuai spek atau tidak?.
Ketua LSM-JPK Rahmadi Ariyanto S.Kom saat dimintai tanggapan mengatakan, biasanya pembangunan sebuah sekolah sudah melalui perencanaan yang matang dan dituangkan dalam RAB dengan rincian kualitas dan kuantitas yang baik.
“Perencanaan sebuah bangunan sekolah sudah memperhitungkan kekuatan bangunan, apalagi sekolah untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus tentunya bangunannya harus ekstra kuat,” tutur Ketua LSM-JPK, Jumat (27/1/23).
“Kalau saya lihat struktur pembesian yang hanya memakai 2 atau 3 batang stik penyambung dari lantai ke tiang, tentu itu sangat berbahaya untuk kekuatan tiangnya, dan lagi untuk kualitas kayu semestinya memakai kayu yang berkualitas dan sesuai dengan Spek RAB,” ujar Rahmadi.
Ketua LSM-JPK juga menghimbau pihak Inspektorat provinsi dab BPK Perwakilan provinsi Jambi agar memprioritaskan bangunan LSB tersebut untuk diperiksa. Diketahui proyek pembangunan tersebut menelan uang rakyat cukup fantastik sebesar Rp.1.556.951.755,- alias tidak sedikit disaat sekarang ini rakyat terpuruk dengan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
“Karena kita takutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat kurang baiknya kualitas bangunantersebut, apalagi bangunan tersebut sudah dipergunakan untuk proses belajar mengajar,” ucapnya.
Kejanggalan bangunan ini ditemukan awak media turun langsung melakukan investigasi saat pekerjaan lagi berlangsung pada berapa bulan lalu.kini pekerjaan sudah rampung hanya saja terlihat pekerjaan besi penahan tangga terkesan tidak rapi di pasang.
Hingga berita ini ditayangkan, Gubernur Jambi dan Kepala serta Kepala Bidang, PPK di dinas pendidikan provinsi Jambi terkait dengan kegiatan proyek SLB tersebut maupun Konsultan, Rekenan yang melaksanakan proyek ini belum berhasil untuk dikonfirmasi.
( Tim )