koranmetronews.id, BUNGO – Pijat tradisional Rasela alamat dalam kota muara bungo, tiga ruko yang berdekatan dihuni oleh wanita penghibur, bisnis esek-esek atau praktek prostitusi disinyalir semakin menjamur di kota Bungo, yang layak disebut langkah serentak limbai seayun dengan seluko adat, adat bertindih sarak, sarak bertindih kitabullah.
Apa arti semua kalau kita menyimpan buntang yang berbauk bisuk dalam kota beradat ini dan masih banyak contoh lain nya, seperti tempat karoake, salon, panti pijat. Semuanya itu jelas tempat prostitusi kenapa Pol PP diam sebagai penegak perda atau pihak lain nya APH, ada dugaan sudah mendapat bulanan, seakan akan Bungo tidak terjamah hal maksiat.
Menurut tokoh masyarakat Bungo ( R ) inisial kepada awak media mengatakan, pijat tradisional Rasela CS, panti pijat Plus Karoke Mbak anik, Diva karoke plus dan panti pijat segar jaya, semua adalah bisnis utamanya Prostitusi.
“Dimana Pemkab Bungo, kok prostitusi terselubung marak jadi menjamur tahun ke tahun bukan berkurang malah makin menjadi jadi uangkap ( R ).
Dia menambahkan, sudah seyogyanya Pemkab Bungo dibawah komando H Mashuri, melakukan tindakan penertiban.
Katanya lagi, saat ini pemerintah terkesan tutup mata. “Dari pengamatan saya, memang ada sesekali melakukan razia akan tetapi, setelah itu mereka beroperasi lagi.” ujarnya.
Warga yang enggan namanya disebut ini menegaskan, dengan semakin maraknya bisnis prostitusi terselubung tersebut tentunya akan berdampak buruk terhadap generasi muda.
“Tidak hanya generasi muda, para pria hidung belang pun memanfaatkannya sebagai sarana pemuas nafsu Ini harus cepat kita tindak karena bertentangan dengan adat dan budaya bungo yang 90% masyarakat nya mayoritas muslim.
( MN )