koranmetronews.id, KUALA TUNGKAL – Proyek pembangunan Jembatan Parit Dua Puluh (20) Tungkal Lima kecamatan Seberang kota dikerjakan diduga asal selesai oleh pihak rekanan, pasalnya, baru seumur jagung siap dikerjakan hasil pantauan Tim Media ini di lokasi sudah ada rusak pada dinding jembatan dan juga disinyalir terlihat jembatan mulai turun.
Proyek Jembatan Parit 20 sudah menghabiskan uang milyaran rupiah dari kas APBD kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) merupakan uang masyarakat Tanjabbar dengan membayar pajak kepada Pemerintah Tanjabbar.
Sebelum dilansir tiga kali Media Online dan satu kali Media Cetak Koran Metro mengenai pelaksanaan proyek pembangunan Jembatan Parit 20, Media ini bersama rekannya pada Kamis siang (01/10/2020) mendatangi kantor Bidang Bina Marga Dinas PUPR Tanjabbar untuk konfirmasi dengan Kabid Bina Marga dan PPTK proyek pembangunan Jembatan Parit 20, alhasil pintu masuk ke ruangan bidang Bina Marga terkunci dan terlihat sepi tidak ada pegawai didalam.
Koran Metro bersama rekannya (08/10) mendatangi Kejari Tanjabbar untuk konfirmasi tentang hasil pekerjaan pembangunan Jembatan itu dengan Kasi Intel Arnol Hutagalung, SH, diruang kerjanya mengatakan, nanti di klarifikasi kepada Bina Marga dan pihak kontraktor.
Kemudian (16/10) Koran ini kembali melalui telepon seluler via WhatsApp konfirmasi kepada Kasi Intel Kejari terkait dengan konfirmasi pertama, “belum ada klarifikasi kepada Bina Marga,” jawab Kasi Intel.
Kabid Bina Marga, Arif Sambudi, ST pada hari Senin (19/10) di lingkungan gedung DPRD Tanjabbar tanpa sengaja ketemu Koran Metro dan langsung menyambanginya konfirmasi tentang Jembatan Parit 20 yang telah dilansir Media Online Koran Metro mengatakan, kemarin sudah ketemu pak Arnold Kasi Intel juga.
“Kita mau klarifikasi dulu tetapi sudah diposting duluan ke pencerahan, sebenarnya secara tehnis saya sudah tinjau dan kalaupun itu turun akibat konstruksi timbul trek, lantai tidak ada retak, Gelagar juga tidak las lasannya putus,” ujar Arif.
“Sementara sebelum berita Jembatan Paret 20 ini di share ke publik, Koran Metro terlebih dahulu mau konfirmasikan ke pihak Bina Marga,” pungkas Arif.
Lalu Koran Metro menanyakan dugaan dua batang tiang pancang yang terpancang tersebut, “kalau setahu saya pengawasnya sudah melaksanakan kegiatan sesuai aturan dan kalau seandainya itu berdasarkan Kalendering sudah masuk, dianggap sudah tidak bisa di pancang lagi. Sebenarnya kita juga melibatkan RT dan aparat desa,” jawab Arif.
Bupati Tanjabbar H. Safrial MS melalui telepon seluler via WhatsApp (19/10) pernah di konfirmasi Koran Metro mengenai pembangunan Jembatan Parit 20 baru selesai dikerjakan sudah terlihat rusak yang dilansir Koran Metro, “akan cros chek,” jawab Bupati.
Koran ini sudah melayangkan surat konfirmasi(23/10) kepada Kepala Kajari Tanjabbar, Togar Rafilion, SH soal proyek pembangunan Jembatan Parit 20 tersebut namun hingga berita di turunkan kembali belum ada jawaban.
Dilapangan Koran ini belum ada mendengar bahwa Bupati Safrial cros chek turun ke proyek pembangunan Jembatan Parit 20 itu dan begitu juga Kepala Kejari Tanjabbbar Togar memanggil dan memeriksa oknum oknum yang terlibat pelaksanaan proyek pembangunan Jembatan Parit 20 tersebut.
Sepertinya Bupati dan Kepala Kejari Tanjabbar diduga pejam mata terhadap dugaan adanya penyimpangan pelaksanaan proyek pembangunan Jembatan Parit 20.
(kmn/BT/JS)