Kongres Istimewa MKB Kokohkan Persatuan Menyongsong Jakarta Kota Global

  • Whatsapp

Koranmetronews.id (Jakarta)- Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982 melaksanakan Kongres Istimewa Majelis Kaum Betawi (MKB). Kongres ini menjadi ajang silaturahmi serta rekonsiliasi akbar warga Betawi dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, serta sejahtera menyongsong Jakarta kota Global dan lima abad Jakarta.

Kongres Istimewa MKB ini dihadiri para sesepuh dan tokoh Betawi serta perwakilan 171 organisasi masyarakat (Ormas) Betawi yang dinaungi Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982.

Kongres istimewa yang menjadi mile stone penting untuk menguatkan persatuan kaum Betawi dengan tiga point penting yang disepakati.

Pertama, mengenai revisi Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi sehingga selaras dengan Undang Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor Tahun 2017 dan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah khusus Jakarta.

Kemudian, mengokohkan status dan kedudukan MKB sebagai satu-satunya pilar utama serta wadah berhimpun bagi masyarakat Betawi dan Jakarta pada umumnya yang mengedepankan nilai-nilai luhur budaya masyarakat Betawi.

Ketiga, menyepakati Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo sebagai Ketua Dewan Adat MKB dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Mattali sebagai Ketua Wali Amanah MKB.

Marullah mengatakan, kongres istimewa ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang sudah dilakukan Fauzi Bowo, Riano Ahmad, serta Syarief Hidayatullah dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno.

“Pak Gubenur mengamanahkan untuk menciptakan suasana Betawi yang semakin kuat, maka beliau sarankan lakukan Kongres, terutama dalam menghadapi Jakarta menjadi kota global ke depan,” kata Marullah, usai mewakili Pramono Anung membuka pelaksanaan Kongres Istimewa MKB di lokasi Kongres Istimewa MKB Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).

Ia menegaskan, hasil dari kongres ini nantinya akan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Terpenting kita harus guyub, kompak, dan bersatu padu. Kalau ada perbedaan, selesaikan dengan baik di internal agar Betawi bisa terus berkontribusi positif,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Steering Committee (SC) Kongres Istimewa Kaum Betawi, Riano Ahmad menjelaskan, kongres istimewa ini menjadi wadah penyatuan tekad masyarakat Betawi di tengah perubahan regulasi nasional.

“Kongres ini wadah semua potensi masyarakat Betawi untuk bersatu. Kita tahu ada dinamika regulasi terkait UU Nomor 2 Tahun 2024, jadi kita harus menyesuaikan diri setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Organizing Committee (OC), H. Zainuddin atau akrab disapa Haji Oding menambahkan, kongres kali ini dihadiri oleh hampir seluruh unsur masyarakat Betawi.

“Hadir 171 ketua umum Ormas Betawi dari total 176, jadi sekitar 99,5 persen hadir. Kemudian, ada juga dari unsur pemerintah daerah, tokoh, sesepuh, alim ulama, dan lainnya,” pungkasnya.(john)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *