Rusak Karena Aksi Massa, Gubernur Pramono Anung Ganti Nama Halte Senen menjadi “Halte Jaga Jakarta”

  • Whatsapp

Koranmetronews.id (Jakarta) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengganti nama Halte Transjakarta Senen menjadi Halte Jaga Jakarta. Halte tersebut dirusak massa aksi pekan lalu.

“Kenapa perubahan nama ini dilakukan? Karena yang pertama, sebagai bagian kita untuk menjaga Jakarta secara bersama-sama,”kata Pramono, saat meresmikannya, Senin (8/9/2025).

Pramono berharap kejadian sedupa tidak terulang.”Supaya kejadian ini (pembakaran) tidak terulang kembali, maka saya bersama jajaran balik kota memutuskan untuk merubah Halte Sentral Jakarta ini, menjadi Jaga Jakarta,” kata Pram.

Pramono berharap dengan pergantian nama ini membuat masyarakat lebih peduli untuk saling menjaga fasilitas umum.

Rekomendasi Untuk Anda
“Perubahan ini tentunya dengan maksud agar kita semua menjaga Jakarta secara bersama-sama.

Tidak mungkin menjaga Jakarta hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa keterlibatan peran serta masyarakat secara sepenuhnya,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Pram juga mengapresiasi keterlibatan masyarakat umum yang ikut membantu merapihkan halte ini setelah dibakar oleh massa.
Seperti diketahui, ada
22 halte TransJakarta yang menjadi sasaran kelompok tak dikenal, dengan 6 halte di antaranya terbakar dan dijarah.

Kerusakan dan Biaya Perbaikan

Pramono Anung mengungkapkan bahwa total kerugian akibat kerusakan fasilitas transportasi publik mencapai Rp55 miliar, yang meliputi:

  • Kerusakan Infrastruktur MRT: Rp3,3 miliar
  • Kerusakan Halte TransJakarta: Rp41,6 miliar
  • Kerusakan CCTV dan Infrastruktur Lainnya: Rp5,5 miliar

Upaya Perbaikan dan Pemulihan

Pramono memastikan bahwa langkah perbaikan sudah dimulai sejak 30 Agustus 2025, dan diharapkan selesai pada tanggal 8 atau 9 September 2025. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan subsidi transportasi gratis untuk meringankan masyarakat.

Layanan Transportasi Kembali Normal

Meski sejumlah halte rusak, Pramono menyebut bahwa layanan transportasi tetap berjalan normal. Seluruh rute TransJakarta kini sudah kembali beroperasi dengan normal, dan MRT juga beroperasi seperti biasa.

Saat peristiwa pembakaran oleh massal liar, sejumlah direksi dikabarkan tengah berwisata ke Bali. Hingga kini direksi belum memberikan klarifikasi.  (john)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *