Koranmetronews.Id (Jakarta)- Sejak digelar Pemprov DKI Jakarta program makan bergizi gratis pertengahan Agustus 2024 lalu, hingga kini sudah menyalurkan sekitar 10.750 paket makanan. Dan paket makan gratis berasal dari dana BUMD. Paket tersebut diberikan kepada siswa tingkat SD-SMP dan SMA.
Ribuan paket MBG itu didistribusikan ke 11 sekolah di Jakarta. Dengan rincian, SDN Cideng 07 Jakarta Pusat sebanyak 498 paket, SDN Rawa Badak Utara 03 Jakarta Utara sebanyak 371 paket, SDN 04 Cipayung Jakarta Timur sebanyak 800 paket dan SDN Gunung 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan sebanyak 620 paket.
Lalu, SDN 01 dan SMPN 03 Manggarai Jakarta Selatan sebanyak 1.500 paket, SDN 05 dan 07 Wijaya Kusuma Jakarta Barat sebanyak 700 paket.
Kemudian, SDN 03 Rorotan Jakarta Utara sebanyak 900 paket, SMAN 70 Bulungan Jakarta Selatan sebanyak 1.300 paket, SMKN 26 Rawamangun Jakarta Timur sebanyak 1.600 paket, SDN Menteng 03 Jakarta Pusat sebanyak 500 paket dan SMPN 270 Jakarta Utara sebanyak 700 paket.
Serta diberikan di Pulau Pramuka sebanyak 1.300 paket dengan jumlah siswa di SMA Negeri 69 Kep.Seribu sebanyak 1.170 siswa.
Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat menghadiri uji coba makan bergizi gratis (MBG) di SMA Negeri 69, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu tersebut mengatakan program terus dievaluasi dan disempurnakan.
“Inshaa Allah kita akan lakukan juga penyempurnaan dari berbagai evaluasi yang sudah kita lakukan, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat,” kata Teguh saat dijumpai di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Kamis (31/10/2024)
Untuk satu paket MBG yang kali ini disediakan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol, berisi nasi goreng, ikan goreng, telur dadar, sayur-sayuran serta buah jeruk seharga Rp23.000 per paket.
Teguh menjelaskan bahwa nantinya, pemberian MBG di Kepulauan Seribu, pihaknya akan memanfaatkan UMKM setempat.
Sebelumnya, juga sudah didistribusikan paket makan gratis
ke 11 sekolah di Jakarta. Dengan rincian, SDN Cideng 07 Jakarta Pusat sebanyak 498 paket, SDN Rawa Badak Utara 03 Jakarta Utara sebanyak 371 paket, SDN 04 Cipayung Jakarta Timur sebanyak 800 paket dan SDN Gunung 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan sebanyak 620 paket.
Lalu, SDN 01 dan SMPN 03 Manggarai Jakarta Selatan sebanyak 1.500 paket, SDN 05 dan 07 Wijaya Kusuma Jakarta Barat sebanyak 700 paket. Serta sekolah lainnya.
Penyediaan paket makanan itu tidaklah menggunakan APBD DKI Jakarta. Melainkan, menggunakan dana BUMD DKI Jakarta dan Dana Operasional Gubernur.
BUMD Perumda Dharma Jaya diketahui telah melakukan tiga kali uji coba dengan total 2.421 paket. Lalu untuk PT Bank DKI sudah menggelar empat kali kegiatan uji coba dengan total 2.570 paket dan Perumda PAM Jaya sebanyak dua kali kegiatan dengan 1.500 paket.
Kemudian, PT Jakpro membagikan 900 paket makanan dalam satu kegiatan dan PT Food Station Tjipinang Jaya 1.600 paket dalam sekali kegiatan juga.
Sementara penyedia paket MBG dilakukan melalui dana operasional Gubernur ialah sebanyak 498 paket.
Audit Dana Makan Gratis BUMD
Sementara itu, Ketua Masyarakat Peduli Jakarta Laode Jimmy, meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan melakukan audit terhadap pemberian makan gratis tersebut. “Harus diaudit karena menggunakan dana BUMD. Apalagi BUMD sering melaporkan kerugian,”katanya.
Selain itu, dana makan gratis harusnya dianggarkan melalui APBN/APBD karena program itu adalah program pemerintah pusat.(john)