Koranmetronews.id (Jakarta) – Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengancam akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar yang merokok, baik rokok konvensional maupun elektrik. Heru memerintahkan agar jajaran sekolah maupun para lurah turut mengawasi para pelajar dalam beraktifitas.
Hal itu disampaikan Heru di depan para pelajar sekolah menengah atas (SMA) se-Jakarta dalam acara penyuluhan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
“Jika ada siswa yang merokok, merokok menggunakan rokok elektik juga ya, saya akan cabut Kartu Jakarta Pintar (KJP),” ujar Heru ketika memberikan sambutan di hadapan para pelajar di Gedung PKK Melati Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).
Menurut Heru, pelajar yang kecanduan merokok dapat menyalahgunakan uang yang seharusnya digunakan untuk belajar. “Kita tidak mampu sekolah tapi kok beli rokok satu hari bisa Rp 50.000, 10 hari saja sudah Rp 250.000,” katanya.
Heru mengatakan, banyak pelajar yang mengaku tidak merokok karena mengisap vape atau rokok elektrik. Padahal, menurut dia, bahaya rokok elektrik sama saja dengan rokok tembakau atau konvensional. “Kalau saya tanya mereka, merokok tidak? Mereka jawab tidak, tetapi rokok elektrik, sama saja merokok,” kata Heru.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu lalu menyinggung data yang mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi peringkat ketiga dengan warga paling banyak merokok di dunia. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta mengupayakan bantuan sosial KJP menjadi tepat sasaran untuk para pelajar.
“KJP adalah bagi siswa yang orangtuanya tidak mampu secara ekonomi. Maka Pemprov memberikan bantuan KJP, jadi kami tidak ingin APBD tidak tepat sasaran,” imbuh dia. Pemprov DKI Jakarta juga bakal mencabut KJP bagi pelajar yang ketahuan tawuran, terjerat pinjaman online (pinjol), dan judi online (judol).(john)