BBPOM DKI Jakarta Sidak Makanan Mengandung Boraks Dan Formalin Di Kota Tua. BBPOM Beberkan Ciri Cirinya.

  • Whatsapp

Koranmetronews.id (Jakarta) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI  Jakarta mengingatkan warga terhadap bahaya makanan berformalin dan mengandung boraks. Makanan mengadung bahan kimia berbahaya itu banyak  beredar di kalangan pedagang.

Saat melakukan sidak bahan makanan mengandung formalin dan boraks di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (13/6/2024), banyak ditemui makanan mengandung bahan berbahaya itu. .

Agar warga bisa mengenali makanan mengandung bahan kimia berbahaya  itu, BBPOM  membagikan informasi mengenai ciri-cirinya. Pejabat fungsional Madya BBPOM di Jakarta, Ratna Dewi mengatakan, formalin ini biasanya ditemukan pada mi kuning kiloan.

“Apabila sudah dimasak ya enggak kelihatan ciri-ciri makanan mengandung formalin dan boraks itu, namun biasanya warnanya mengkilap,” ucap Ratna.

Selain itu, mi kuning yang mengandung formalin juga bersifat elastis apabila ditekan. “Kemudian teksturnya seperti karet, sifatnya elastis sekali itu,”kata Ratna.

Ratna membagikan ciri-ciri makanan yang mengandung formalin sebagai berikut: Mie kuning kiloan Tekstur tidak lengket, tidak mudah putus, ada bau khas formalin, dan bertahan lebih dari satu hari pada suhu ruang.

Tahu Memiliki bau khas formalin, tidak mudah hancur, dan bertahan lebih dari satu hari di suhu ruangan. Ayam utuh dan ikan asin Tidak dihinggapi serangga dan memiliki bau khas formalin.

Selain itu, Ratna juga memberikan ciri-ciri makanan yang mengandung boraks yakni, kerupuk gendar. Menurut Ratna, rasanya agak pahit dan pedas (getir). Ratna menjelaskan, efek samping memakan makanan dengan bahan kimia ini akan terakumulasi dalam tubuh.

Salah satu efek sampingnya kata Ratna bisa menyebabkan kanker. “Bisa jadi efeknya itu mungkin tahunan ya baru berasa,” kata dia. Ratna menuturkan, masyarakat masih banyak yang belum sadar dan mengonsumsi makanan berbahan kimia itu. “Padahal kita sudah tahu makanan itu mengandung bahan kimia, tapi ya masyarakat biasanya merasa, ah sedikit ini makannnya,” tutur Ratna.(john)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *