koranmetronews.id, MUARA ENIM – Aneh dan menjadi tanya besar program rehab pasar tradisional desa Sumaja Makmur kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan yang menggunakan alokasi anggaran DD tahun 2021 yang di kerjakan pada tahun 2022 sampai hari ini Minggu 11 September 2022 belum juga rampung di duga kuat indikasi Mark up dalam kegiatan yang terkesan molor terus menerus
Mestinya suatu pembangunan di desa yang menggunakan alokasi anggaran APBN dan APBD tujuan utamanya adalah berazaskan manfaat , tetapi hal ini tidak berlaku di desa Sumaja Makmur kecamatan Gunung Megang.
Dugaan lemahnya pengawasan terhadap pemerintah desa dan lembaga yang ada ( BPD ) diduga tumpul.
Ketua PAC Ormas Pemuda Pancasila Setiaji menyoroti tentang program DD yang peruntukannya untuk masyarakat di duga menjadi ajang korupsi oknum oknum yang sekarang menjabat.
” Sumaja Makmur ini masyarakatnya majemuk dan tidak mau peduli itu di korupsi atau tidak tapi segera selesaikan dengan baik seluruh program kalau itu memakai anggaran pemerintah jangan seluruh pekerjaan dilakukan seenaknya saja” ungkap sang aktivis yang di kenal kritis ini.
Masih menurut aji (panggilan akrab ) Persoalannya sekarang ini berulang kali di Silpa terus di laksanakan di tahun berikutnya dan molor “artinya patut di duga ada yang tidak beres dong” inspektorat harus memeriksa detail anggaran yang masuk di Sumaja Makmur dari mulai 2018 sampai 2021, kenapa semua program tidak ada manfaatnya bagi masyarakat kalau sudah selesai di bangun, tak perlu saya uraikan silahkan datang ajak kontrol sosial masyarakat kita akan tunjukkan bahwa kegiatan itu hanya di laksanakan untuk menghabiskan anggaran saja.
Kalau memang dugaan saya benar artinya kegagalan program pemerintah di desa Sumaja Makmur itu dilakukan sistematis dan terstruktur pidanakan dong perbuatan yang berulangkali di lakukan oknum kepala desa tersebut .” ungkap nya serasa kesal.
Saya sebagai ketua PAC Ormas Pemuda Pancasila menduga bahwa praktek KKN ini tumbuh subur sebab tidak pernah ada sanksi tegas dari pemerintah dan masyarakat sudah apatis skiptis dalam melaporkan dugaan dugaan korupsi di desa sebab tak pernah ada habisnya.” pungkas Setiaji.
Sementara itu Parimin kepala Desa Sumaja Makmur Kecamatan Gunung Megang Muara Enim saat di kompirmasi Via Whashaap (WA) menjelaskan bahwa Rehab pasar Tradisional ini sudah selsai 100% terangnya, kades juga membantah kalau proyek pasar ini ada dugaan Korupsi dan kades ini pun menjelaskan.
“Maaf pak rehab itu rehab ringan ganti atap seng yg boco kuda kuda yg rapuh cor tiang bawah dan cat tiang samo res plang pasang batu prastati
Kalau kuda kuda memang dak ada pengecatan
Maaf pak kalau kurang jelas cek kelokasi
Jangan percaya laporan orang lain” ungkap kades
Saat wartwan menyatakan ingin mengecek ke lokasi, kades pun ada berhalangan untuk mendampingi Minggu (11/9) pukul 09.06 Wib
“Kalau hari ini pak aku ada undangan ke prabu dan pendamping desa orangnya di perjito sebab beberapa minggu yg lalu udah di monitoring dari pihak kecamtan dak ada msalah.” jelasnya lagi.
( Herman )