koranmetronews.id, PRINGSEWU – Komisi lll DPRD Kabupaten Pringsewu berencana melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada proyek pekerjaan konstruksi peningkatan kapasitas struktur jalan Panggungrejo Utara – Mataram dan Pandan Sari Selatan – Sukoharjo lV, di wilayah kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang diduga dikerjakan asal-asalan.
Sekretaris Komisi lll DPRD Kabupaten Pringsewu Joni Safuan menjelaskan, sesuai dengan informasi yang diperoleh, pihaknya akan segera melakukan rapat internal.
“Tentunya komisi III akan menyikapi informasi ini cara personal, kita akan rapat internal dan kemudian kita akan tindaklanjuti informasi yang disampaikan kepada saya,” kata Joni.
Menurut Joni, sidak menjadi salah satu alternatif. Tetapi, Kita juga bisa menempuh dengan cara memanggil dinas pekerjaan umum, dengar pendapat terkait informasi yang disampaikan, setelah itu, tidak menutup kemungkinan kita akan melakukan tinjauan dilapangkan sesuai dengan informasi.
“Kita sebagai wakil rakyat semua jenis pembangunan yang ada di Pringsewu tidak terkecuali khususnya yang ada dijalan Pandansari itu harus sesuai dengan dengan bestek tidak boleh tidak sesuai dengan bestek dan itu nantinya akan kami klarifikasi dan kita cek dan saya pastikan komisi 3 akan menindaklanjuti terkait dengan informasi yang disampaikan, “tegas Joni.
Pengerjaan Proyek Drainase Di Panggung Rejo Diduga Sarat Penyimpangan, Pasangan Pondasi Tanam Tidak Dilakukan Ini Model Baru
Proyek pengerjaan drainase masih dalam proses pengerjaan yang dilaksanakan oleh CV. DOKOBA CORP sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022, dengan kode paket BM-DAK-02 pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Ruas Jalan Panggung Rejo Utara – Mataram (jl. Cpm suratno), di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.
Hasil investigasi awak media, pekerjaan drainase yang sudah dipasang sanggat jelas tidak menggunakan pasangan pondasi tanam didasar galian siring yang sudah dipasang batu drainase.
Bila melihat dilembaran kertas gambar kegiatan pekerjaan drainase yang ditunjukkan oleh pelaksana kegiatan kepada awak media ini, itu ada gambar kegiatan pekerjaan pasangan pondasi tanam nya tetulis 10 cm, namun anehnya kegiatan pekerjaan pemasangan drainase tersebut yang dilaksanakan tidak mengacu dengan gambar yang dipegang, hinga keras dugaan proses pembangunan drainase panjang total 1022 meter ini dihawatirkan menjadi sarat penyimpangan.
Seperti halnya yang disampaikan warga diseputaran, pengerjaan proyek drainase yang sepertinya akan rawan penyimpangan, karena proses pengerjaan pasang batu itu hanya brak-bruk saja, akan terkesan proyek asal jadi, lebih-lebih tidak mengunakan pondasi tanam gitu.
“Dengan seperti itu ahirnya terkesan asal-asalan, bukan hanya penguranggan volume saja, kwalitasnyapun diragukan. kurangnya kualitas pada hasil pembangunan itukan sama saja asal jadi karena menurut pengamatan kami pekerjaan proyek drainase itu minim atau kurang pengawasan dari pengawas konsultan, dinas PU nya, itu kan proyek pemerintah, kalau misalkan sasaja pengawasannya bagus kami nyakin hasilnya pasti bagus, tapi kalau pengawasnya jarang-jarang dilokasi iya maka hasilnyapun jauh yang diharapkan,” katanya berharap.
Disaat itu, bila melihat uraian dipapan informasi kegiatan yang dipasang dilokasi tertuliskan Pekerjaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan besaran anggaran pagu Rp. 2.958.811.000,00, dengan nomor Kontrak: 620/KTR/PPK/BM-DAK-02/D.03/V/2022. Nilai pagu proyek sangat besar.
Sementara Wawan selaku pelaksana kegiatan dilapangan ia kepada teim awak media ini mengatakan, bahwa ini jenis kerjaan Full Base, memang untuk batu belah putih itu sudah terpasang. tapi baru sedikit, dan sudah tidak dipakai lagi.
“Mengenai pasir kita minta ke pengesup, kita minta pasir sendang. menurut pengesup itu pasir sendang, karen kita saling percaya aja,” kata Wawan sebelumnya pada Kamis 16/06/202 saat disinggung soal amparan adukan semen pasangan batu drainase.
Masih bersama Wawan, selain itu juga disinggung mengenai pemasangan pondasi tanam tebal 10 cm sesuai yang terlihat digambar pekerjaannya, ia dengan pede katakan, memang tidak ada pasangan pondasi tanamnya dikarna model sekarang sudah model baru.
“Untuk panjang total pekerjaan drainase ini sesuai gambarnya panjang total 1022 meter, ya memang begitu karna belum selesai, ini kan dikasih amparan semen untuk lantai nanti setelah itu. maka akan terlihat pasangan drainasenya seakan-seakan dibawah, jadi begini saja silahkan ngobrol lansung sama pihak rekanannya, yaitu bapak Heru,” ujarnya.
Masih dilokasi melalui telepon whatShapp milik Wawan menghubungi Heru bagian kontraktornya mengatakan begini, untuk batu itu diukur dari kerasnya batu, bukan dari warnanya untuk pemasangan dibayar dari satuannya. Misalkan, dibutuhkan sepuluh kubik yang dikerjakan sembilan kubik kita cuma dibayar sembilan kubik saja.
“Nah begitu pula sebaliknya, kalau sepuluh kubik terus dikerjakan sebelas kubik ya kita minta tambah pembayaran yang sekubiknya. salah seorang nyeletuk minta tambah dari mana sedangkan nominal kerjaan uda jelas,” cetusnya.
Lebih lanjut Heru, ini bahwa masih banyak batu putih yang sudah terpasang dan kerjaan tidak memakai pondasi tanam dan amparan pasir.
“Jadi beginisaja pak, kalau ada yang kurang pas atau kurang baik saya ganti dengan yang baik, mumpung kerjaan belum banyak dan saya juga siap dibongkar daripada ahirnya bermasalah. dengan ini terimakasih atas kontrol sosialnya,” ujarnya sambil menutup telpon.
Sementara pengawas konsultan (Ramadi) melalui pesan WhatShapp dengan kata, bahwa terkait pekerjaan Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan di ruas Jalan Panggung Rejo Utara – Mataram (jl. Cpm suratno) bahwa pekerjaan sudah sesuai dengan gambar kerja.
“Waalaikumsalam, menjawab konfirmasi bpk melalui pesan whatsapp pada pukul 16:50 terkait pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Ruas Jalan Panggung Rejo Utara – Mataram (jl. Cpm suratno) bahwa pekerjaan sudah sesuai dengan gambar kerja pak, dan terimakasih bapak telah menjalankan fungsinya sebagai social control. Sekali lagi terimakasi pak,” kantanya.
(Abdullah)