Sani Hadirin Pemilihan Pengurus FKUB Provinsi Jambi, Jalankan Tugas Sesuai Amanah

  • Whatsapp

koranmetronews.id, JAMBI – Wakil Gubernur (Wagub) H. Abdullah Sani didampungi Kakanwil Agama provinsi Jambi, Zoztavia menghadiri Rapat Internal Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) provinsi Jambi tahun 2022, berlangsung di aula Bakesbangpol provinsi Jambi, Senin (6/6/22).

Rapat ini dihadiri pengurus dan anggota FKUB perwakilan dari masing-masing agama itu, bertujuan untuk memilih kepengurusan anggota FKUB periode 2022-2026.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan, Wagub Sani berharap agar rapat pemilihan hari ini dapat menghasilkan kepengurusan baru yang lebih baik.

Lanjut Sani katakan, Rapat Internal ini menjadi sangat penting untuk memilih periode kepengurusan selanjutnya 2022-2026. Mudah-mudahan pemilihan ini berkah dalam artian berkembang, bertumbuh, dan dapat menjadi lebih baik.

“Agar pengurus FKUB dapat menjalankan tugas sesuai amanah dan aturan yang berlaku. Juga dapat menjadi perhatian dari semua pihak termasuk tokoh agama dan masyarakat”, pesan Sani.

Sani menuturkan, hubungan antara umat beragama menjadi persoalan penting memang, dan harus jadi perhatian pemerintah. Tidak hanya pemerintah, termasuk tokoh masyarakat dan masyarakat secara umum.

Sani menerabgkan, dalam konteks kerukunan umat beragama bahwa bukanlah masyarakat harus bertoleransi sehingga tidak mempunyai pendirian, tetapi dalam berkeyakinan jangan sampai menghakimi yang lain.

Sanbung Sani, klaim keselamatan masing-masing agama ini memicu konflik antar umat beragama. Yang Islam mengatakan kitalah yang benar, tapi iya pula. Dari kecil membaca dua kalimat syahadat, Islam ini ntah iya ntah idak, salah juga. Harus kita yakini kita benar.

“Dari Kristen juga begitu, Konghuchu, Budha. Ragu dengan agamanya sendiri kacau balau juga. Silakan yakini masing-masing cuma jangan sampai saling menyalahkan yang lain, agar umat Islam cukup berpegang pada prinsip Lakum Dinukum Waliyyadin”, ujarnya.

“Bagi yang Islam Lakum Dinukum Waliyyadin sudah selesai urusannya. Tapi kita ulangi jangan coba-coba masih untuk mengatur tertib akidah dan ibadah masing-masing. Yang diatur adalah lalu lintasnya jangan sampai tumburan” sebutnya.

Sani mengharapkan, agar nantinya kepengurusan yang terpilih jangan didukung, jika nantinya tidak sejalan dengan PBNU,

“Saya tidak mengatur apapun dalam hal ini, siapapun terserah mau jadi ketua yang penting harus ada perwakilan dari masing-masing agama. Tapi yang penting jangan direstui nanti kalo mulai dari ketua dan pengurusnya dia lari dari PBNU”, ucap Sani.

“Bukan PBNU berarti saya ajak masuk Nahdhatul ulama, tidak. Antum antum semua saya ajak masuk PBNU mau, PBNU yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945”, pungkanya.

( BT/AA )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *