Koranmetronews.id, JAMBI – Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi Jambi membuka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi melalui Teknologi Pertanian, Kamis (17/6) bertempat di hotel Grand.
Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, perwakilan Dinas Perkebunan lingkup provinsi Jambi.
Sudirman menyampaikan, bahwa pandemi Covid- 19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 telah berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan manusia. Di tingkat nasional, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi.
Ditambahkannya menjelaskan, pada Triwulan II-2020 pertumbuhan PDB Indonesia negatif 4,19%, dan pada Triwulan III-2020 sedikit membaik menjadi negatif 3,45% (BPS, 2020).
Selanjutnya Sekda Sudirman menyatakan, meskipun demikian sektor pertanian mempunyai peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Selain itu sektor pertanian juga penghasil devisa dan penyedia lapangan kerja terbesar yaitu sekitar 30% dari total jumlah penduduk yang bekerja sebagai sumber pendapatan petani di pedesaan, serta sebagai penyediaan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia.
Dijelaskan Sekda bahwa FGD ini diharapkan dapat merumuskan permasalahan atau kendala guna menyatukan persepsi dan gerak langkah untuk terus bersinergi menciptakan program dan kegiatan sektor pertanian, agar mampu menjadi daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
” Mudah-mudahan dengan adanya FGD ini dapat menghimpun berbagai masukan untuk dapat merumuskan langkah- langkah yang perlu dilakukan pemerintah provinsi Jambi dan pemerintah kabupaten/kota dalam meningkatkan ketahanan pangan, pemulihan dan percepatan pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi teknologi untuk mengatasi dampak pandemi covid-19, terkait dengan menyediakan lapangan kerja baru atau peluang usaha baru yang dapat disediakan bagi masyarakat” katanya.
“Saya berharap pelaksanaan program/ kegiatan unggulan dan kebijakan pembangunan pertanian yang telah dituangkan dalam dokumen RPJMD provinsi Jambi dapat mewujudkan kedaulatan pangan menuju pertanian maju, mandiri dan modern. Jika sektor pertanian dapat dikelola secara terintegrasi mulai dari hulu sampai ke hilir, maka akan dapat memberikan sumbangan kepada pembangunan ekonomi daerah” sambungnya.
“Bahwa pandemi Covid-19 telah menimbulkan ketidak stabilan disemua sektor pertanian, dan sektor pertanian menjadi sektor terakhir yang sanggup bertahan dalan goncangan apapun. Namun bukan berarti pandemi covid-19 tidak memiliki efek pada kegiatan usaha tani”, Pungkasnya.
“Saya berharap para peserta dapat memanfaatkan momentum FGD ini untuk memperoleh informasi detail tentang inovasi teknologi pertanian untuk dikembangkan di daerah masing-masing sehingga pada gilirannya bisa terwujud peningaktan perekonomian rakyat dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan di tengah pandemi Covid-19 dengan penerapan teknologi pertanian melalui konsep atau program kegiatan yang terukur” ungkapnya.
KMN/BT/Diskominfo Prov Jambi