Kabid SOSBUD dan Ekonomi Bappeda Kab Bekasi, Usahakan Target Laksanakan Progam Stunting

  • Whatsapp

koranmetronews.id, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui SOSBUD dan Ekonomi Bappeda sudah melaksanakan program nasional dari Pemerintah penurunan Stunting kondisi gagal tumbuh pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

“Sehinga anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir ujar Mohamad Irsan Frimansah pada koranmetronews.id, diruang kerjanya. (13/8)

Dikatakan lagi, salah satu upaya menjalankan program pemerintah sekarang adalah peningkatan Sumber Daya Manusia, salah satu diantarahnya adalah pencegahan stunting.

Penurunan Stunting melalui gerakan makan ikan adalah salah satu pencegahan stunting, dengan makan protein ikan supaya gizi anak-anak itu meningkat, dan protein akan hewani tercapai.

Sasaran pemberian protein ini yang pertama pada wanita dewasa yang mau menikah (pranikah), yang kedua ibu-ibu hamil, dan yang ketiga pada anak-anak yang baru lahir sampai umur 2 tahun.

Mereka diberikan makanannya harus yang bagus dan anak-anak yang gemar makan ikan dikasih ikan, “ujarnya.

Dia tambakan lagi, program ini sudah berjalan lima tahun dan setiap tahunnya dilaksanakan tersebar di beberapa Desa, Cuman Kab Bekasi masuk fokus ditahun 2020 ini, memang tidak menghawatirkan tapi tetap semua Desa harus melaksanakan program ini.

Kita dapat fokus dari pusat tahun 2020 harus menjalankan disekian Desa seluruh Kab Bekasi Kemarin kita di Desa Cikarang Selatan, Serang Baru dan Cibarusah ada 75 desa menjadi fokus stunting sampai tahun 2022, karena bertahap. Tahun 2020 ini ada 23 Desa termasuk Desa Karang Bahagia melaksanakan gemar makan ikan, tahun 2021 ada 30 Desa dan tahun 2022 ada 22 desa.

Dengan dampak dilaksanakannya stunting ini sudah ada penurunan, kemarin dari 23% sekarang harapannya 14 % sampai 7%, program ini sebelumnya sudah dilaksanakan pada di dinas terkait, “Pungkas Kabid Mohamad Irsan Frimansah.

Dijelaskan Irsan lagi, karena ini adalah program nasional “kita dinilai sama pusat, sampai sejauh mana kerja kita, dan ada beberapa aksi yang harus kita jalani.

1. Analisis situasi yaitu, kita melihat desa-desa mana yang menjadi fokus, ada 75 Desa.

2. Rencana aksi ini dijabarkan dikegiatan SKPD misalnya Perikanan memberi ikan, Perkim, yaitu air bersih, lingkungan hidup berhubungan dengan sampah, kesehatan pemberian kaplet.

3. Aksinya stunting ini sudah dilaksanakan kemarin semua memberikan komitmen pimpinan daerah melaksanakan program stunting.

4. Terkait dengan kelembagaan

5. Pelaksanaannya, menggerakkan ibu-ibu Posyandu, sampai nanti ada evaluasi, nanti balik lagi angka 6% itu bisa di tekan sampai 0% dan program ini berjalan dengan sukses. “ungkap Mohamad Irsan Frimansah

(RT/ADV)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *