Aktivitas Pasar Tradisional Rentan Penularan Covid-19 Saat Transisi

  • Whatsapp

koranmetronews.id, JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menengarai pasar tradisional menjadi lokasi penularan Covid-19 paling rentan. Hal tersebut disebabkan aktivitas jual-beli di sana sangat tinggi, ditambah banyak masyarakat mengabaikan ketentuan memakai masker dan menjaga jarak demi menghindari penularan Covid-19.
Hal itu dikatakan Ariza saat diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota/DPRD DKI Jakarta melalui aplikasi Zoom pada Rabu (10/6).

Adapun tema yang diangkat dalam diskusi tersebut adalah Optimalisasi Layanan Publik saat Transisi. Dalam kesempatan itu hadir Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo, General Manager UID PLN Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho. 

Bacaan Lainnya

“Memang betul, masyarakat kita di pasar yang paling rentan penularan. Itu yang kami khawatirkan, bukan (penularan) di rumah ibadah, perkantoran atau mal,” kata pria yang akrab disapa Ariza ini.”Menurut Ariza, pasar tradisional non pangan dan mal telah dijadwalkan akan dibuka pada pekan ketiga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju Jakarta sehat, aman dan produktif atau pada 15 Juni 2020 nanti.

“Kalau mal InsyaAllah kami terus sosialisasi dan pasar (non pangan) sampai hari ini belum juga dibuka. Nah yang nakal ini, mohon maaf untuk PKL (pedagang kaki lima) yang masih kurang memperhatikan (ketentuan PSBB),” ujar Ariza.

Untuk menekan potensi penularan Covid-19, pemerintah daerah melalui Perumda Pasar Jaya telah menyediakan tempat mencuci tangan di beberapa titik. Bahkan Perumda Pasar Jaya juga mengerahkan petugas, rutin melakukan disinfeksi hingga pemeriksaan suhu tubuh bagi pengunjung yang datang.“Jadi ini upaya kami untuk terus menegakkan, memberi tahu, dan sosialisasi sebaik mungkin agar penularan Covid-19 tidak terjadi,” jelas Ariza.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta Raya, Teguh Nugroho, pengawasan pengendalian Covid-19 di pasar tradisional selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum dilakukan secara komprehensif. Menurutnya, Pasar Jaya dalam hal ini perwakilan Pemerintah Provinsi DKI belum membuat phisical distancing atau pembatasan lainnya di pasar.”Ini jadi catatan penting, karena pasar itu menjadi pusat penyebaran kluster Covid-19 yang signifikan. Bukan hanya di Jakarta, tapi di daerah lain,” katanya.

Sedangkan Direktur Teknik Pasar Jaya Dono Pranomo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengontrolan ketat bagi pasar yang didapati pedagangnya positif covid-19. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh pasar tradisional di Jakarta.

“Untuk pasar yang suspect, sesuai arahan pa Gubernur, kita tidak langsung menutup. Tapi pengontrolan ketat bagi pedagang dan pengunjung. Sementara untuk penanganan orang yang suspect nya kita serahkan ke Dinas Kesehatan. Semua kembali pada masyarakat, kalau sadar ada gejala, jangan beraktifitas,” tegasnya.

(John)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *