JAKARTA, KMN – Pemprov DKI Jakarta menyisihkan dana Rp 5 triliun untuk menanggulangi pandemi Corona 19. Dana tersebut berasal dari efisiensi angaran kegiatan di sejumlah unit kerja.
Anggaran sekitar Rp5 triliun tersebut merupakan Biaya Tidak Terduga (BTT) yang sebagian sudah digunakan untuk penyediaan bantuan sosial (Bansos).
Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jumat (8/5). Pos anggaran ini memang disediakan dan ditambah untuk penanganan corona di ibu kota.
“Terkait kesediaan anggaran pelaksanaan bansos, Pemprov telah menyediakan anggaran dalam bentuk BTT sebesar Rp 5,032 triliun,” kata Anies.
Anies mengatakan anggaran itu bisa dipakai kapan saja untuk keperluan penanganan corona di ibu kota. Bahkan jumlahnya juga bisa ditambah jika memang diperlukan.
“Dapat digunakan sewaktu-waktu dan apabila dibutuhkan jumlahnya dapat juga ditambahkan,” jelasnya.
Anies mengatakan, anggaran tersebut dialokasikan untuk penanganan 3 sektor, yakni penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan penanganan jaring pengaman sosial seperti bansos.
Akibat pandemi Covid 19, pendapatan Pemprov DKI Jakarta berkurang hingga 53% karena. Kurangnya pendapatan tersebut menyebabkan sebagian beaar kegiatan yang dirancang pada APBD tahun 2020 dipastikan batal.
Menurut Anies, kegiatan ekonomi menurun sejak tiga bulan terakhir. Sebagian besar pendapatan hanya dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan.
Penerimaan daerah dari pajak berkurang hingga anggaran DKI Jakarta hanya tersisa 47% dari APBD 2020 sebesar Rp 87,95 triliun.
(John)
