Pemprov Lampung Ajak Tokoh Agama Cegah COVID-19

  • Whatsapp

LAMPUNG, KMN – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengatakan bahwa dalam waktu dekat atau sebelum memasuki Ramadhan, Pemerintah Provinsi Lampung bersama dengan para alim ulama akan menyelenggarakan zikir dan doa bersama melalui virtual atau sistem daring.

Karena itu, ia siap mendukung kegiatan tersebut sebagai upaya memanjatkan doa kepada Allah SWT agar wabah COVID-19 yang melanda Indonesia segera berakhir.

“Secara teknis akan ditindaklanjuti pelaksanaan kegiatan ini. Kita bisa bergerak untuk kaum muslim seperti doa dan zikir bersama. Segala yang bisa kita lakukan bersama untuk meminta kepada Allah agar COVID-19 ini segera berakhir,” katanya.

Nunik mengajak tokoh agama berpartisipasi melakukan pencegahan penularan COVID-19 di daerah itu.

“Kita berharap arahan dari seluruh tokoh agama seperti apa langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menggerakkan energi dengan berdoa bersama memohon kepada Allah SWT, agar Provinsi Lampung bisa melewati wabah ini, keluarga kita sehat dan selamat,” ujar Nunik di Bandarlampung.

Nunik menyebutkan perjuangan melawan COVID-19 ini tidak hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi semua unsur termasuk para tokoh agama.

“Agar kita bisa bergerak bersama mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan pelaksanaan social distancing. Mari kita gerakkan seluruh energi untuk bersama-sama melawan COVID-19,” ujarnya.

Menurut Nunik, Pemerintah Provinsi Lampung dengan program-program yang ada siap berkolaborasi dengan lembaga-lembaga termasuk lembaga zakat dalam penyaluran zakat kepada masyarakat.

“Termasuk terhadap warga yang terdampak secara ekonomi untuk dilakukan bantuan sosial yang terkoordinasi melalui lembaga organisasi keagamaan bisa berkolaborasi dengan kita, dalam waktu dekat kita bisa susun bersama jadwalnya,” katanya.

Nunik juga mengajak para tokoh agama untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait agar tidak terjadi penolakan terhadap jenazah pasien COVID-19.

“Warga yang sakit jangan dinilai buruk justru untuk disemangati, kemudian jangan sampai ada jenazah yang ditolak lagi oleh masyarakat, sejak dini kita sosialisasi. Pemerintah tidak akan berhenti untuk melakukan sosialisasi, tetapi harus didukung dengan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama,” ujarnya.

(Ahmad)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *