PRINGSEWU, KMN – Diperlukannya perhatian serius dari pemerintah setempat terkait kerusakan jalan penghubung Banyumas – Pagelaran Utara yang saat ini dikeluhkan.
Terlepas dari itu, ternyata bukan hanya rusaknya insfrastruktur seperti jalan berlubang, aspal terkoyak dan banyaknya ditemui lumpur berair mirip kubangan kerbau saat memasuki musim hujan saja dikeluhkan oleh pengguna jalan, ceceran pasir dan krokos serta tumpukan batu kerikil yang tumpah memenuhi badan jalan telah menciptakan keresahan dan mengancam keselamatan para pengguna jalan kususnya seperti pengendara sepeda motor.
Salah seorang warga berinisial IS (48), mengatakan bahwa penyebab rusaknya jalan di dua kecamatan Banyumas dan Pagelaran Utara ini diduga adalah truck bermuatan pasir di pekon Sumber Bandung,” pungkasnya.
Hal senadapun disampaikan MS, kerusakan jalan aspal diakibatkan oleh mobisasi truck pengangkut bermuatan melebihi tonase, “Jalan disini didominasi sebagai jalur truck PJA, yang membawa pasir bermuatan melebihi daya angkut diluar kekuatan kafasitas jalan, jalan aspalnya rusak lalu ditambal pake pasir kerokos dan batu kerikil ini nggak benar,” kata IS, Senin (13/4/2020).
Menurut IS, disepanjang badan jalan banyak dipenuhi ceceran pasir dan batu serta krokos, itu semua diduga adalah hasil dari tambang PJA yang digunakan untuk menambal jalan.
Dampak dari kondisi jalan yang rusak seringkali para pengendara bermotor terjatuh akibat jalan dipenuhi ceceran pasir, seperti yang dialami salah seorang penguna jalan di pekon fajar mulia bernama Rudi dirinya mengalami kecelakaan dan mengakibatkan luka yang cukup serius hingga mengalami cacat seumur hidup karena terjatuh akibat jalan licin banyak tumpukan pasir,” ujar MS.
Dari pantauan koranmetronews.id dilokasi (13/4) serta hasil investigasi dilapangan selama satu minggu, benar adanya pemandangan jalan tak layak sedang dipertontonkan. Kerusakan sepanjang 7Km terjadi di Pagelaran Utara – Banyumas, seperti banyaknya dijumpai jalan terkoyak-koyak bergelombang berlubang.
Dari hasil kontrol sosial, banyaknya dari warga masyarakat yang memasang pembatas jalan menggunakan batu dan kayu, adapula yang menggunakan pohon pisang, dimaksud untuk mencegah melebarnya kerusakan jalan.
Terisah pihak perusahaan tambang pasir Pringsewu Jaya Abadi (PJA) ketika dikonfirmasi awak media hingga berita ini ditayangkan belum dapat memberikan jawaban jelas, terahir ketika dikonfirmasi melalui Bambang/Bembeng via WhatsApp hanya mengatakan terimakasih,” terimakasih, tulisnya.
Masyarakat berharap ada tindakan maupun perhatian dari pihak terkait ataupun pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan pada jalan yang rusak tersebut agar tidak adalagi penguna jalan yang mengalami insiden kecelakaan atau terjatuh pada saat melintasi jalur tersebut, terlebih bila pada saat cuaca hujan menguyur lokasi tersebut,” ucap warga setempat. (Tim)