Pemprov DKI Jakarta Pastikan 2023 Pengelolaan Air Minum Dilakukan PAM Jaya

  • Whatsapp

koranmetronews.id, JAKARTA – Mulai 2023 mendatang, pengelolaan air bersih bagi warga Jakarta dilakukan langsung Perumda PAM Jaya. Saat ini, tengah dilakukan proses transisi peralihan pengelolaan. Antara lain menyangkut pelanggan, alih sumber daya, serta penyatuan data elektronik pelanggan.

“Sebelum diambil penuh, saat ini dalam tahap transisi untuk pengalihan semua sistem, mulai sumber daya manusia, data pelanggan serta lainnya. Dan 2023 sudah kita kelola penuh, tidak ada lagi dua swasta itu, “kata Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan, saat acara gathering dengan wartawan Balaikota di Ancol, kemarin.

Bacaan Lainnya

Dengan pengelolaan sendiri maka pendapatan dari pelanggan yang sebelumnya berbagi maka akan langsung menjadi pendapatan sendiri. Tahun 2023 nanti itu dalam perencanaan kita akan memperoleh pendapatan lebih dari Rp 2,5 triliun.

Seperti diketahui, sejak 1998, distribusi air bersih diserahkan ke swasta hingga 2023. Saat itu, PDAM Jaya, hanya sebagai regulator saja.

Syahrul menjelaskan, menunggu 2023, pihaknya juga melakukan perbaikan berbagai hal dari sisi pelayanan air minum untuk warga Jakarta.

Contohnya dalam mendistribusikan air langsung minum untuk warga DKI Jakarta mulai tahun 2023 mendatang.

“Air bakunya bersumber dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sungai Ciliwung yang ada di wilayah Jakarta Selatan.”

Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan mengatakan, untuk pertama kalinya pihaknya mengekstrasi air Sungai Ciliwung hingga 200 liter per detik untuk kebutuhan masyarakat. Nantinya air olahannya akan disalurkan untuk warga di Kelurahan Rawa Jati, Kelurahan Pancoran, Kelurahan Duren Tiga, Kelurahan Cikoko dan Pejaten Timur.

“Menariknya adalah airnya bisa langsung diminum, jadi yang tinggal di kawasan Pancoran dan Pejaten Timur nantinya air mereka bisa langsung diminum, Insya Allah di tahun 2023,” kata Syahrul.

Menurut dia, pelayanan ini diberikan untuk menjawab pertanyaan publik mengenai kehadiran badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta yang fokus pada penyediaan air. Soalnya nomenklatur dari perseroan ini awalnya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Padahal dulunya adalah perusahaan air minum, tapi faktanya air ini nggak bisa diminum, tapi jadi air bersih yang dimasak baru diminum,” ujar Syahrul.

Dia mengatakan, air yang diolah itu nantinya bisa langsung diminum karena menggunakan instalasi pipa baru. Beda halnya dengan air yang selama ini dialiri memakai pipa yang lama, sehingga telah terkontaminasi bakteri E.Coli.

“Sebagai informasi PAM Jaya ini usianya 100 tahun dan jumlah pipanya itu yang ada di bawah kaki kita di Jakarta mencapai 12.000 kilometer. Usia pipanya ada yang 100 tahun, ada yang usianya sebulan,” ucapnya.

“Karena pipanya sambung sana dan sambung sini, sehingga nggak mungkin airnya langsung bisa diminum karena memang menggunakan pipa yang lama, sehingga sangat rentan bagi kesehatan,” lanjutnya.

Dia menegaskan, air yang layak langsung minum harus diolah dengan standar ketat sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 tahun 2020 tentang Persyaratan Kualitas Air. Hingga kini, PAM Jaya terus berupaya memaksimalkan kemampuan yang ada untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah pusat untuk menyuplai air langsung minum tersebut.

Nantinya, kata dia, air yang telah diolah PAM Jaya ini bisa dinikmati oleh 150.000 orang atau kurang lebih 15.000 sambungan rumah.

Selain itu, PAM Jaya juga berencana membangun SPAM Pesanggrahan yang airnya diperoleh dari Ciputat, Tangerang Selatan. Di sana PAM Jaya akan membuat intake untuk memasok air ke SPAM Pesanggrahan.

“Kami sudah beli lahan dan kami sedang melakukan proses DED (detail engineering design atau detail gambar kerja) pembangunan di tahun ini. Nanti tahun depan mudah-mudahan sudah bisa jadi seperti halnya SPAM Ciliwung, itu kurang lebih 750 liter per detik,” ungkapnya.

(john)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *