Perusahaan Batu Bara Pemegang IUP Berasal Dari Tanjung Agung.”Pulang Sebelum Rapat” Emak-Emak Merapi Kecewa

  • Whatsapp

Koranmetronews.id |  Lahat – Rencana Pertemuan yang mengundang dari Camat Merapi Timur dan Camat Merapi Barat Kabupaten Lahat yang di hadiri oleh Persatuan Peduli Lingkungan Merapi (PPL-MT) serta Asosiasi Pahala  dan koramil juga Kapolsek Merapi, Sekitar jam 9.30 wib karena para pemegang IUP Batu Bara yang berasal dari Merapi Area Lahat hadir namun dari Perusahaan batu bara pemegang IUP tersebut yang berasal dari Tanjung Enim dan Tanjung Agung Muara Enim pulang sebelum rapat di Mulai.di duga sudah terlalu lama mereka akhir nya pulang tampa pamit, Rabu tanggal 24 Nopember 2021.

Menurut Danramil Merapi  kapten (Inf) Sudarno.mengatakan memang tadi para perwakilan dari pemegng IUP yang berasal dari Tanjung Agung hadir sekitar pukul 9.00 wib pagi tadi namun mungkin terlalu lama mereka menunggu akhir ny sekitar pukul 10 wib mereka pulang hanya pamit dengan saya.ujar Danrmjl Merapi ini.

Ini menimbulkan rasa kecewa bagi ketua serta pengurus PPL-MT. “Masa hanya menunggu setengah jam saja tidak tahan” ujar Kartini.

Jadi di karenakan dari pihak pihak perwakilan dari Tanjung Agung pulang tampa sepengetahuan dari pihak kami.

Akhir nya rapat ini kami tunda. ujar nya “Jangan keterlambatan waktu kami hadir ini di jadikan alasan klasik.” Kata Kartini

Kami tau para pemegang IUP tanpa mengabari kami tersebut itu hanya mereka enggan hadir.kalau memang mereka mau berniat baik terhadap warga yang terdampak Debu. seharus nya mereka tunggu agar bisa kita cari ke titik temu antara Peeusahaan Pemegang IUP dan Masyarakat Merapi ini di carikan Solusi nya.tegas nya lagi

Lain lagi hal yang dismpaikan oleh Jhon Iskandar sekretaris Asosiasi Pahala mengatakan ini hanya kesenjangan waktu yang sudah ditentukan dari pihak pengundang, mereka tadinya sudah hadir namun dari pihak Emak-Emak dan kedua Camat Merapi Barat dan Timur belum hadir maka mereka pulang.ujar Jhon Iskandar.

Kita belum bisa mengungdang lagi ke pihak perusahaan Pemegang IUP tersebut kita masih menunggu apa yang di putuske oleh perwakilan emak-emak Merapi itu.ungkap Jhon Iskandar

Sementara itu sekretaris PPL MT Melani Pratiwi yang didampingi oleh Bendahara Sulastri menjelaskan bahwa “Sebenarnya Pertemuan ini sangat penting untuk mencarikan solusi diantara pihak Perusahaan terhadap masyarakat yang terdampak debu.terang.

Namun hal ini kita akan direncanakanakan menemui  Gubernur Sumsel Herman Deru agar beliau menarik surat Depensasi terhadap Transportir angkutan batu bara yang berjalan malam hari  agar tidak lagi melintas di Jalan Lintas Sumatera Desa Merapi emak-emak sangat kesal sekali terhadap Perusahaan yang pemegang  IUP ini, mereka se- olah-olah menyepelehkan debu yang berasal dari tambang mereka.ujar Kartini.

Kita mintak kepada Bapak Gubernur Sumsel Herman Deru agar segera mencabut Surat Depensasi tersebut.Tegas Ketua PPL MT ini.

(KMN/Herman)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *