Dak Talang Air Ambruk, Dalam Proses Pembangunan Desa Keban Agung

  • Whatsapp

Koranmetronews.id | Keban Agung – Sangat di sayangkan dalam proses pembangunan Kantor Kepala Desa (Kades) Keban Agung yang dikerjakan oleh CV. Mangerang Sakti dengan Nilai Kontrak Rp. 383.068.000 bersumber anggaran dana APBD Muara Enim Tahun 2021, di duga menjadi masalah, pasalnya dak talang air sudah ambruk, dan menyebabkan seorang pekerjanya menjadi korban.

Terpantau oleh awak media, kejadian di hari Minggu (21/11) itu didapat bahwa dak talang air bangunan Kantor Kades Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel ambruk, ketika seorang pekerja yang sedang membongkar papan mal dak talang air bangunan belakang kantor yang bernama Purnomo (45), bagian dada keatasnya terjepit oleh bangunan yang roboh.

Atas kejadian naas tersebut, Kades Keban Agung berinisiatif langsung menuju TKP untuk mengevakuasi korban ke Puskesmas Tanjung Enim dengan mobil ambulance desa.

Dalam keterangan yang disampaikan kepada awak media di TKP, Kades Keban Agung, Fajrol Bahri menerangkan, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 14.30 wib, masyarakat yang melihat kejadian tersebut, rame-rame minta tolong, sehingga dia langsung menuju TKP, dan terlihat seorang pekerja bangunan, bagian dada keatas terjepit, akibat dak talang air yang ambruk.

“Alhamdulillah, dengan dibantu warga, akhirnya korban dapat dievakuasi, langsung dibawa ke Puskesmas Tanjung Enim dengan menggunakan mobil Ambulance Desa,” terangnya.

Atas kejadian tesebut, dia meminta bagian yang ambruk tersebut dibongkar. “Karena kalau diperbaiki saja bagian yang ambruk, kuatirnya akan ada korban lagi, termasuk kabel listrik, saya minta diberi pipa, agar lebih rapih, jangan digantungkan saja. Kalau dibiarkan, takut ada konslet, dan bisa menyebabkan terjadinya kebakaran,” imbuh Kades.

Kades juga berharap kedepannya untuk lebih hati-hati. “Kejadian kemaren sungguh mengejutkan, dan ini perlu kehati-hatian untuk tukang dalam pekerjaan kantor desa Keban Agung, karena ini adalah kantor untuk pelayanan masyarakat. Harapan saya, selaku kepala desa Keban Agung agar supaya untuk pengerjaan lanjutan ini benar benar dikerjakan sesuai dengam RAB yang ada, agar supaya bangunan ini selesai dengan baik, dan berkualitas.

Karena kami mewakili masyarakat desa Keban Agung berharap, ketika bangunan ini kokoh dan berkualitas, bisa sampai ke anak cucu kami nantinya. Jujur kami sangat bersyukur, pada tahun ini permintaan kami untuk dibangunkan kantor desa ini terealisasi. Jadi, kami tidak mau bangunan ini selesai dengan asal jadi, atau tidak memikirkan dampak di kemudian hari,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan Haris Munandar sebagai PPK dalam pekerjaan pembangunan kantor Kades Keban Agung tesebut. “Dak talang air yang ambruk itu harus dibongkar, dan tidak hanya sekedar diperbaiki. Untuk masalah pembesian, akan kita cek fisik, karena RAB nya ada.

Besok akan kita survey bersama tim, untuk melihat langsung terjadinya dak talang air yang ambruk itu. Akan kita cek untuk dianalisa, apakah sesuai dengan spek yang ada pada RAB, sehingga bisa terjadi hal seperti ini. Plamer dinding juga agar dihasluskan lagi, karena masih kasar,” pungkas Haris.

Sementara, Frans selaku Pengawas Kontraktor menyampaikan, kalau cor dak talangan air bangunan Kantor Kades Keban Agung itu sudah 3 minggu lebih. “Mungkin pasir yang kurang bagus, karena material pasir lokal kita beli dari dipangkalan Desa Keban Agung,” ujarnya.

Seorang saksi mata, Hendra, yang rumahnya dibelakang Kantor Kades, yang baru dibangun tersebut juga mengungkapkan, saat bangunan itu rontok, dirinya merasa kaget, dan seorang pekerja terjepit pada bagian dada sampai kepala.

“Walaupun dalam keadaan panik, saya langsung membantu dengan menjebol tembok untuk menolongnya, sehingga bisa diselamatkan. Kemudian, kades membantu untuk membawa korban ke Puskesmas Tanjung Enim memakai mobil Ambulance Desa,” jelasnya.

Ketika dikomfirmasi, pemborong bangunan Kantor Kades Keban Agung, Billy (CV. Mangerang Sakti) melalui WA. Dia mengatakan, kalau bangunan itu kesalahan tukang yang mengerjakannya.

“Kemaren, kita sudah saling berebut sama tukang masalah material, karena dak karuan. Besok kito ke lokasi, dan kito bongkar. Kito bagusi nian, kito urus dulu yang kena musibah. Besok, kito bongkar nian sampai ke sumbernyo, baru kito gawekan lagi,” ujarnya berjanji.

(KMN/KLT/BBN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *