Pekerjaan Pengerukan Siring Sepanjang Jalan Mutik Kel. Pasar Tanjung Enim Muara Enim Sangat Banyak Debunya

  • Whatsapp

Koranmetronews.id | Muara Enim – Sangat di sesalkan, di duga PT Alan Putri kurang peduli terhadap faktor lingkungan sekitar. Dalam pembuatan Siring di wilayah bedeng kaca sejak 5 hari belakangan ini pekerjaan pengerukan Siring yang ada di sepanjang jalan Mutik Kelurahan Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Muara Enim yang dilakukan oleh PT Alan Putri melalui Subkontraktornya  sebagai pelaksana dari pengguna yaitu PT Bukit Asam Tbk Tanjung Enim dalam rangka mewujudkan Tanjung Enim sebagai Kota Wisata

Ironisnya di tengah selesai pekerjaan pengerukan  sekitar pukul 17.OO WIB persoalan lain muncul karena masyarakat yang ada di kiri kanan jalan disibukkan dengan banyaknya Debu hasil pengerukan tersebut. Sehingga masyarakat harus menyiram sendiri jalan di depan rumah mereka.

Kalau ini dibilang pengorbanan untuk kemajuan alasan debu mungkin bisa kami terima, tapi putusnya komunikasi dan tidak menghargai kedudukan kami sebagai ketua RT 1 dan RT 2 yang ada di RW 7 Kelurahan Pasar Tanjung ini sudah sangat diacuh tak acuhkan oleh pelaksana kegiatan jelas ketua RT 02/07 Halimiyadi Minggu (13/9)

Saat ini kita tidak tahu entah apa memang didiamkan oleh tim kota wisata atau memang menyeruh masyarakat harus berbaur dan bercengkrama dengan debu kami tidak tahu karena sampai saat iini tidak ada komunikasi sama sekali, Cobalah mereka sadar untuk.melakukan.penyiraman karena Debu sangar meresahkan ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ketua RT 1 RW 7 Pasar Tanjung Enim Nesti Senen   menurutnya bahwa pelaksana yang ditunjuk oleh PT Bukit Asam Dalam melaksanakan pembangunan pedestrian di sepanjang jalan Mutik cenderung tempramental atau  terkesan bisu.

Dikatakannya bahwa sejak awal komitmen untuk memperbaiki sarana yang ada di Kelurahan Pasar sudah sangat kami dukung dan para petinggi PT Bukit Asam pun sudah komitmen Namun nyatanya saat berada dilapangan kesepakatan-kesepakatan di dalam rapat ternyata sama sekali tidak terealisasi, inilah yang kami sayangkan ungkap ketua forum komunikasi RT RW Kadus se Kecamatan Lawang Kidul ini.

Kami harapkan melalui penderitaan ini para petinggi PT Bukit Asam dapat terketuk hatinya untuk memperhatikan masyarakat yang saat ini masih bercengkrama dengan Debu harapnya

(KMN/KLT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *