Seleksi Cakades Via DPMD Muara Enim Dinilai Kepentingan Pribadi Sebaiknya Seleksi Cakades Diulang

  • Whatsapp

koranmetronews.id, Muara Enim – Hasil seleksi Calon Kepala Desa Penanggiran Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim berinisial AGP dan para tim suksesnya merasa kecewa.

Pasalnya, hasil data rekap yang diterima tidak sesuai dan dinilai ada sarat dugaan rekayasa dari sistem aplikasi ujian seleksi para calon Kades yang diikuti bersama 6 Calon Kades Penanggiran tersebut.

Kita kecewa hasil yang kita terima selama seleksi tersebut kemarin (26/07), di PMD Muara Enim diduga sarat kepentingan dan kami meminta diulang kembali. Nilainya sangat janggal dari calon lainnya yang kategori statusnya ada yang lulusan paket C serta nilainya ada yang sama untuk beberapa calon Kades ,”ungkap AGP dan tim suksesnya itu Saat mendatangi kantor PMD Jum’at (27/08).

Dikatakannya, kami mencurigai bahwa sebelumnya juga kami juga telah mendapatkan kalimat dari salah satu oknum yang ada didesa bahwa pencalonan nya bakal tidak masuk atau lolos seleksi di pengisian data aplikasi seleksi calon kades tersebut.

” Keberatan dan meminta verifikasi ulang seleksi calon Kades yang difasilitasi PMD Muara Enim dan kecewa kami mempertanyakan hasil data yang kami peroleh,” beber AGP dan tim suksesnya saat di kantor PMD Muara Enim itu pada media ini.

Salah satu warga Muara Enim Permahati Pemerintah juga Pendiunan PNS ini.Hasbullah mengamati seleksi yang dibadakan oleh DPMD Muara Enim.saya nilai kurang ketat nya dalam memverikasi sarat sarat administrasi yang sesuai berdasarkan undang undang.ini terlihat dari calon desa Tanjung calon tersebut ada delapan orang.namun harus di gugurkan tiga orang menjadi lima orang calon.

Tapi saya nilai panitia kurang selektif dalam menentukan calon yg berpontensial.terang Nya Sebaik nya Panitia lebih mengutamakan bagi calon yang memang mempunyai ijasah dari melalui bangku sekolah.kalau memang sudah tidak lagi baru panitia memplfaatkan calon yang menggunakan ijasah paket.ungkap Hasbullah.

Calon yang berasal dari desa tanjung ada calon nomor 5 tersebut hanya menggunakan paket B dan tidak mempunyai ijasah SD.ini yang menjadi pertanyaan kenapa dinas pendidikan mengeluarkan ijasah paket B tapi tidak mempunyai dasar ijasah SD.

Menurut info calon tersebut Pengganti Ijasah SD menggunakan Rekomendasi surat keterangan kades dan camat setempat.ini yang jadi pertanyaan kenapa tim ITE Inspektorat daerah tidak selektif dalam penerimaan bagi calon kades tersebut.tambah nya.

menanggapi hal tersebut, kepala Dinas (Kadin) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Muara Enim Rusdi, melalui Darmin.SE, selaku kepala bidang pemerintahan dan penataan wilayah desa yang juga terlibat dalam tim calon kades Sekabupaten Muara Enim tersebut, mengungkapkan bahwa PMD selaku Fasilitas dalam penyeleksi para calon kades se-Kabupaten Muara Enim dan terkait sistem seleksi menggunakan aplikasi dan penilaian dalam seleksi tersebut yakni tim kominfo dan pakar ahli telematika atau sistem ITE yan berkompeten menjelaskan.

Lanjutnya, keberatan dan kecewa bagi para calon kades akan kita tampung dan pihaknya segera secepatnya akan memanggil tim ITE dan Kominfo yang terlibat dalam seleksi para calon kades tersebut.

”Ya, nanti tim kominfo dan tim ITE sebagai pihak terkait dipanggil untuk menjelaskan secara transparan terkait lulus dan tidaknya para calon kades yang melaksanakan ujian berbasis aplikasi itu. Pihak PMD dalam hal ini sebagai fasilitasi dan terkait veripikasi ikut tes mengisi soal berbasis aplikasi yang telah muncul dan di isi oleh calon kades itu wewenang nya ada pada tim Kominfo ,” jelasnya.

Pantauan media ini tampak di aula kantor PMD Muara Enim tersebut masih berlangsung para calon kades mengikuti seleksi Uji kompetensi berbasis aplikasi yang di ikuti beberapa desa dari Kecamatan Kabupaten Muara Enim

(KMN/Hermansyah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *