Gubernur Al Haris Optimis Ekonomi Jambi Tumbuh di Masa Pandemi

  • Whatsapp

koranmetronews.id, JAMBI – Gubernur Jambi Dr. Al Haris,S.Sos, MH optimis bahwa ekonomi di Jambi akan tumbuh di masa pandemi Covid-19, dikatakannya  usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2021 secara virtual dengan Presiden RI Joko Widodo di ruangan Kanjang Lako Bank Indonesia Perwakilan Jambi, Rabu (25/8/21).

Al Haris menerangkan, bahwa secara umum ekonomi di Jambi tumbuh sebesar 5.39% di triwulan kedua, dan ini paling tinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Sedangkan untuk di Sumatera pertumbuhan ekonomi Jambi diatas rata rata.

Ditambahkannya bahwa perekonomian Jambi secara makro mengalami deflasi sebesar 0,16%. Dan terjadi penurunan harga dan daya beli yang mengalami penurunan terjadinya deflasi.

” Hal ini bisa jadi disebabkan oleh pasokan barang yang banyak, sehingga daya beli masyarakat menurun dan harga juga terjadi penurunan. Kedepannya kita yakin kondisi ini bisa stabil, dimana daya beli meningkat dan harga stabil serta stok  barang ada, “ujarnya.

“Bahwa pertanian pada masa pandemi merupakan sektor andalan, dan Jambi merupakan daerah yang memiliki wilayah pertanian yang cukup luas” ujarnya.

“Untuk pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, Jambi mengalami peningkatan. Ini dilihat dari ekspor pertanian pada semester satu mengalami kenaikan 61.39%. Karet dan sawit harganya naik, ini merupakan komiditi paling banyak di Jambi. Insya Allah ini akan membantu kestabilan ekonomi kita di Jambi,” pungkas Al Haris.

Sementara itu Presiden RI Joko Widodo pada Rakornas itu minta semua Kepala Daerah, tetap waspada pada Kuartal III-2021. “Daerah harus tetap hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi. Mengatur rem dan gas,’’ujar Jokowi.

Dijelaskan Jokowi, Covid-19 masih menghantui Bangsa Indonesia. Oleh sebab itu semua kepala daerah diminta untuk terus waspada dan meningkatkan pencegahan serta penanggulangan penyebaran Covid-19.

Selain itu, Jokowi meminta agar Rakornas TPID 2021 tersebut, tetap fokus menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang pokok. Kemudian, proaktif juga mendorong sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif dan meningkatkan sektor pertanian.

(KMN/BT/Diskominfo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *