koranmetronews.id, BUNGO – Hasil laporan dari masyarakat Desa Serana Jaya Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, tentang jalan rigid beton hancur yang sedang di bangun pada saat ini, dan Tim Investigasi Koran Metro langsung turun kelokasi ternyata laporan masyarakat tersebut benar, baru di injak pakai kaki saja sudah pecah pada hal Pemerintah Pusat melalui dari dana APBN sangatlah, diresponsif dengan kondisi terkini, serta ingin mendukung program pembangunan untuk kepentingan desa tersebut dengan kebijakan kontra-siklus (countercycli-cal).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pekerjaan peningkatan jalan produksi pertanian dikawasan Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo. Jenis jalan , Infrastruktur jalan rigit beton dengan volume. 4×484.meter dari Sumber dana, APBN. Nilai Anggaran sebesar Rp590.000.000,.
Waktu volume pelaksananya 150 hari klender untuk Pelaksanaan kegiatan pekerjaanya dengan Badan kerja sama antar desa (BKAD) Kecamatan Bathin III.
Kegiatan pengembangan Infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW Tahun 2021) ini Menurut sekrataris dan bendahara pelaksana kerja yang di jumpai oleh Media Koran Metro dirumah kediamannya di desa teluk panjang, mengatakan yang sebenarnya dana pembangunan tersebut senilai Rp.600.000.000,.
Dan kami juga tidak tahu bentuk RAB karena tidak diberikan kepada panitia pelaksanaan kerja oleh pengawas dari Pemprov Jambi, makanya kami berkerja saja. Pengakuan sekretaris .
Amat disayang kerja asal-asalan dan tidak sesuai menurut ketentuan dengan ketebalan, lantai 4 cm, dan adukan coor semen dengan sertu bisa 1 zak semen 5 gerobak angkong sertu, jadi mutu jalan tersebut tidak berkualitas, sesuai dengan program tersebut untuk yang melintasi jalan untuk 3 (tiga) Desa, wilayah 1. Desa Serana Jaya 2. Desa Teluk Panjang dan 3. Desa Lubuk Benteng, yang disebut jalan produksi hasil pertanian, untuk jalur pengangkutan hasil bumi terutama hasil Padi sangat lah angkutan berat dari hasil pertanian seperti karet dan sawit, kendaraan roda 4 dan roda 6, dan bermuatan berveriasi, dari 1 ton sampai 12 ton baik buah kelapa sawit atau karet.
Jangankan untuk mobil bermuatan berat melintas jalan rigit beton tersebut, mungkin untuk mobil roda 4 yang bermuatan 1 ton mungkin sudah hancur. Menurut masyarakat dari tiga desa diharapkan untuk diproses secara hukum panitia pelaksana kerja, karena program pemerintah tidak berjalan efektif karena diduga banyak di korupsikan dana APBN tersebut.
(KMN/MN)




