Forum Budidaya Air Payau Pada Pengembangan Kapasitas Pembudidaya Ikan Kecil Bekasi Terlaksana Baik

  • Whatsapp

Koranmetronews.id,  BEKASI – Forum Budidaya Air Payau pada Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pembudidaya Ikan Kecil   dilaksanakan di Hotel Ayola Lippo Cikarang Utara, Acara ini diikuti oleh  30 Peserta dari 14 Kelompok Budidaya beserta narasumber dari Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan dan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, dan UPTD Pengembangan Air Payau dan Laut Wilayah Utara (PAPLWU) Karawang.

Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi Ir. Agus Trihono, MP dalam sambutannya mengatakan, Puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala berkat nikmat, hidayahnya, karunianya dan taufiknya kita bisa bertemu di hotel ini,  Acara ini merupakan sebuah forum untuk kita yang bergerak sehari-hari di tambak.

Baik itu Tambak Bekasi maupun Tambak Karawang hampir sama, namun ada 3 persoalan yang harus dipecahkan dan harus kita planning langkahnya dari tahun ke tahun agar musibah ini bisa diakses dan produksi udang kita akan meningkat. yang pertama adalah rop,  Kedua banjir, ketiga pencemaran, Masalah ini selalu berulang sehingga di forum ini kita ingin memecahkan  masalah ini bisa diatasi atau tidak. Ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan terangnya lagi.

Mungkin kalau rob memang kesalahan kita, karena kita jarang menanam mangrove sebagai ring bell di depan pantai. Oleh sebab itu, bagi yang bisa dilakukan, mari kita lakukan dan kita buat  planning  Contohnya, untuk pantai garis badannya kita minta bantuan kepada provinsi minimal bibit mangrove, untuk kita tanam bibitnya agar sedikit aman dan daerah abrasi kita dapat terjaga.

Ditambahkan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan lagi, Kita akan mengirim surat ke Dinas, terkait konkrit Langkah-langkah yang akan dilakukan tahun depan untuk mengatasi ini. Dinas juga harus punya alternative cara budidaya dalam kondisi Rop dan Banjir, Kita berharap, punya tambak tidak luas namun optimal, Rezekinya benar-benar baik.

Misalnya, bulan 11 atau 12 sudah mulai hujan berarti tidak memungkinkan untuk tanam. Di bulan yang lain udang nya kita optimalkan, sehingga 1 atau 2 kali tanam udang hasilnya cukup baik. Selanjutnya kita bisa menurunkan budidaya yang tidak merugikan. Pola-pola seperti itu yang harus kita buat.

Contonya Jangan sekarang ada ikan, kita tebar aja, sudah mulai besar banjir  datang, ikan yang di tebar tadi habis, Besoknya galau. Usaha tidak ada, keterampilan lain tidak ada, inilah yang kita sebut  rawan pangan. Kita juga khawatir seperti itu. Mari Bersama-sama kita buat sebuah formula yang betul-betul bisa menyelamatkan kita. Ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan

Ditambahkan Kepala Dinas lagi, Muhammad ihsan salah satu dari pertambak udang yang sudah berhasil bisa mengaktualisasi diri dalam tambaknya yang hasilnya alhamdulilah. tebar udang 1 jt, hasilnya 6-7 ton, kita kan Bahagia dan selalu ingin bersyukur lagi agar masyarakat muara gembong ada yang lebih bisa maju.

Harapan dari pemerintah daerah adalah mari kita kendalikan apa yang bisa kita perbuat, Minimal tanaman mangrove. Kalau sehari 1 mangrove, setahun jadi 365 batang mangrove. kalau kita punya kelompok ada 500 orang, mangrovenya jadi sangat banyak. Insya allah abrasi akan berkurang. Ujarnya

Jadi kami berharap, Pembentukan sebuah forum ini untuk berkonsultasi masalah-masalah di air payau. Kita harus antisipasi dari usaha budidaya air payau ini.

Sehingga kedepan nanti di tahun pertama kita sedang belajar mengidentifikasi, tahun kedua kita membuat model tambak yang bagus, model tambaknya 1 atau 2 petak tapi hasilnya bisa sampai 2 milyar. Sehingga kalau orang di muara gembong nanti panen udang pasti harganya bagus dan subsidi kepada pemerintah dalam hal ketahanan pangan juga meningkat. Ujar Agus Trihono Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan.

Dikatakan Tony Kabid Budidaya Perikanan, Dasar Pelaksanaan Forum Budidaya Air Payau kegiatan pengembangan Kapasitas Pembudidayaan Ikan Kecil dibawah Seksi Teknologi Budidaya Ikan Bidang Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten  Bekasi, yang bersumber dari dana APBD. Forum Budidaya Air Payau ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 14 Kelompok Budidaya.

  1. Kelompok Mandiri Jaya Makmur Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muara Gembong,
  2. kelompok Mina Mekar Sejahtera Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong,
  3. Kelompok Bakti Mandiri Desa Pantai Bakti Kecamatan Muara Gembong,
  4. Komunitas Pengepul Rumput Laut, Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan,
  5. Mekar Makmur Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong,
  6. dari Koperasi Sederhana Jaya Mandiri Desa Pantai Sederhana Kecamatan Muara Gembong,
  7. Kelompok Hurip Jaya Maju Bersama Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan,
  8. Kelompok Samudera Karya Abadi Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya,
  9. Kelompok Minakarya Desa Hurip Jaya Kecamatan  Babelan,
  10. Kelompok Sri Cahaya Tambak Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong,
  11. Kelompok Koperasi Sembilan Jaya Mandiri Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan,
  12. Kelompok Bandeng Jaya Muara Gembong Desa Pantai Sederhana Kecamatan Muara Gembong,
  13. Kelompok Singkir Jaya Desa Pantai Bakti Kecamatan Muara Gembong,
  14. Kelompok Mina Gagal Mandiri Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong.

Dilanjutkan Tony lagi, adapun narasumber kegiatan ini terdiri dari 3 orang yaitu, Abdul Azis dari UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara (PAPLWU) Karawang, Suryalagah dan Herinto  dari balai layanan usaha produksi perikanan budidaya (BLUPPB ) Karawang.

Harapannya semoga yang disampaikan oleh narasumber pada kegiatan Budidaya Air Payau ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kesejahteraan hidup pembudidayaan air payau Kabupaten Bekasi. Ujar Tony Kabid Budidaya Perikanan.

(ADV (RT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *