koranmetronews.id, BEKASI – Pembinaan mutu hasil Perikanan pada Kegiatan Pelaksanaan Bimbingan Penerapan Persyaratan atau Standar Usaha Pengolahan dan Pemasaran Skala Mikro dan Kecil T. A 2021, oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, dilaksanakan di Hotel Java Palace Cikarang Utara 10 Juni 2021.
Acara ini di awali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang di ikuti oleh semua peserta dari UMKM, Dinas Perikanan dan Kelautan, Kepala Bidang Tangkap dan Kepala Bidang PDS.
menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi Ir. Agus Trihono, MP dalam sambutannya mengatakan, pertama-tama kita ucapkan puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat, karunianya, nikmatnya kepada kita semua, Mudah-mudahan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Terkait dengan pembinaan hari ini yaitu pembinaan mutu hasil perikanan, yang pertama kita bicarakan adalah ikannya, karena itu adalah bahan dasar untuk di olah, sehingga nanti kita punya mutu yang baik, karena ikan adalah banyak mengandung protein.
Hewan yang banyak mengandung protein biasanya lebih cepat berubah warna, bau dan menjadi busuk. Contohnya ikan yang dijual dipasar, supaya tahan lama diberi formalin atau ikannya yang dicelup ke formalin.
Sehingga ikan itu bisa bertahan lama. Apabila kita ingin mengolah ikan ini menjadi produk yang lebih baik, biasanya dimasukkan kedalam frozen pendingin, karena mengantisipasi perkembangan bakteri microgensme yang ada di ikan, supaya ikan itu tidak cepat busuk.
Dan kualitas hasilnya pun masuk lagi kedalam freezer. Ujar Kepala Dinas Perikanan dan kelautan Ir. Agus Trihono, MP.
Dia terangkan lagi, produk hasil perikanan ini harus betul-betul memenuhi standar pengolahannya. Kalau di diluar bidang perikanan kita mendapatkan izinnya berupa P-IRT kalau di bidang perikanan hasil izin pengolahan yang beredar biasanya MD.
Tapi untuk mendapatkan MD ini tidak gampang, dan MD ini kadang-kadang menjadi sebuah syarat untuk lebih naik kelas lagi. selama ini kita belum pernah menyentuh pasar modern, kita lihat bahwa negeri kita ini hasil ikannya banyak, tapi produk perikanan ini ga pernah booming seperti boomingnya produk BTS Mild yang bahan dasarnya dari ayam dan kentang.
Saya heran kenapa produk perikanan tidak booming seperti itu, Ada aturan main yang harus kita tempuh, jika tidak bisa melewati aturan-aturan itu, sehingga untuk naik di akhir kualitas kita tidak mungkin. Ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi.
Dia tambahkan lagi, terkait dengan mutu dan standar ini memang harus kita penuhi. kalau baru usaha di Bidang Produk olahan ikan, saya lihat orang sudah buat ikan bandeng presto dari Muara Gembong, Taruma Jaya, Tambun, sampai Cibarusah sudah bisa semua buat bandeng presto. Karena bandeng presto yang bisa diandalkan dan diakui oleh para pelaku usaha yang punya Mall atau yang punya Supermarket. Disamping itu juga modal kita memang nga besar. Ujarnya.
Terang Kepala Dinas lagi, Jadi yang pertama kita ingin ada konsep, Langkah-langkah bagaimana usaha pengolahan bidang perikaan ini maju, kalau hari ini hadir misalnya 50 orang atau 70 orang, maka tahun pertama dan tahun seterusnya dibuat strateginya, bagi yang perizinannya sudah baik dan pembinan-pembinaannya juga sudah bagus naik ke tingkat promosi, kita bisa bekerja sama dengan anak-anak IT.
Misalnya, dengan Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa yang Pinter IT untuk mengupload produknya, cukup 1000 mahasiwa saja untuk mengupload 400 kali tayang, sehingga produk kita bisa jadi eksis. Jadi harapan saya, ke depan nanti Dinas lebih bisa mengatur lagi strateginya, tahun pertama mungkin dengan tahun kedua kelengkapan standarisasi pelayanan perizinan harus betul-betul sudah disiapkan, kemudian mempersiapkan segmen mana yang mau dijual.
Saya yakin disini tidak hanya Dinas Perikanan yang membina, tapi dibina juga oleh Dinas Kops UKM, Perdagangan, Industri, dan Kecamatan, seharusnya larinya lebih cepat. Jangan kalah sama anak muda yang jualan kepiting nyinyir dari Kalimantan, dia jualan kepiting nyinyir sudah punya 7 outlet pendapatannya hampir 11 milyar assetnya.
Jadi hal seperti itu, bagaimana pun produk kita faktor promosi jangan diabaikan. Saya ingin nanti produk perikanan juga bisa seperti kepiting nyinyir, itu kan produk perikanan, Bandeng itu jangan hanya bandeng presto saja tapi dengan bandeng tanpa duri dan bandeng bakso. harapan kami dari pemerintah kita tidak begini lagi ketemu ditahun besok.
Tapi tahun ke tahun kita punya step-step, sehingga 5 atau 4 tahun dibina Dinas, bisa sudah goal sendiri dan sudah bisa buka beberapa outlet di tempat lain. Terkait itu juga kedepan memang kompetisi dibidang produk semakin ketat, jadi mungkin hari ini orang terus berinovasi dan juga harus mempertahankan kualitas dengan standar pelayanan, Kesehatan, dan perizinan yang ada.
Harapan kita kementrian memberikan banyak peluang, pengusaha-pengusaha di bidang perikanan untuk terus dibimbing kalau perlu modalnya juga diberi. Diakhir acara kepala dinas menyampaikan ; kalau saya bilang ikan yang pertama enak, saya bilang ikan yg kedua sehat, saya bilang ikan yang ketiga murah. saya bilang makan ikan, sehat kuat cerdas. Ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi
Secara terpisah dikatakan firman haryadi, acara ini adalah pembinaan penerapan masyarakat standar pada usaha pengolahan, pemasaran skala-skala kecil, dan pembinaan mutu hasil perikanan.
Ini bimbingan teknis bagaimana produk UKM itu mutu statusnya sampe se provinsi, jangan sampai tidak layak untuk di resolusi. Makanya untuk kualitas produknya. Kita melaksanakan pembinaan teknis pada karakter UKM yang berkaitan produk mutu yang mereka hasilkan, Supaya olahan itu aman dikonsumsi oleh kita, kesehatannya harus yang utama. Ujar Firman
Terangnya lagi, Orang UKM produk-produknya banyak ada standar mutunya, ada sertifikat MD nya, dan merek dagangnya.
Setiap tahun ada pembinaan, jadi para ukm bisa mengkoneksi produk olahannya, jika ada kekurangannya, supaya di benahi agar produknya itu aman di fungsikan oleh masyarakat. Yang hadir di acara pembinaan ini ada 50 peserta UKM.
Dari hasil pelaksaan seminar ini ada kemajuan yaitu ada unit pengolahan ikannya yang tidak higenis dikasih penjelasan supaya membuat unit pengolahan ikan itu higenis, pengolahan ikannya, yang tadinya hanya dapur sederhana mereka perbaiki dikeramik, ada tempat buat masak, ada pembuangan limbah cair nya. Karena unit yang tidak layak higenisnya kesehatannya kurang padahal itu produk makanan Produk yang tidak higenis kalau dimakan menimbulkan banyak penyakit pada manusia. Ujar Firman Haryadi pada wartawan.
Penyerahan sertifikat kelayakan produk untuk UKM dapur sawija oleh Kepala Dinas Perikanan dan Wakil dari Kementrian Kelautan dan Perikanan.
ADV (RT)