koranmetronews.id, Tangerang Kota – Warga Karang Anyar Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, sudah habis kesabarannya, menanti apa yang sudah pernah dijanjikan oleh pemilik PT. Global Interniaga Indonesia Djaja alias Aseng. Tentang surat perjanjian jasa perantara jual beli tanah, dengan komisi sebesar Rp. 300.000,- /M2 yang nominalnya tiga milyard rupiah, dari luas tanah 1 Ha.
Demikian dituturkan oleh H. Kutub Azis sebagai pihak kedua yang mendampingi rekannya dari empat orang yang ikut membuat surat perjanjian kepada awak media Koran Metro. Azis menceritakan bahwa surat perjanjian yang tertulis pada tanggal 15-01-2015, Yusuf Nur Mustakim selanjutnya disebut sebagai pihak pertama yang sampai kini tidak diketahui keberadaanya, diduga oleh warga dirahasiakan oleh Aseng sebagai mitra kerjanya, 02/05/21.
Bahwasannya pihak kedua yang berjumlah empat orang sudah seharusnya mendapatkan imbalan atau haknya sesuai dengan surat perjanjian yang dilengkapi Materai enam ribu. Warga yang didampingi tokoh masyarakat H. Samlani dan juga ketua RW dan RT sudah tiga kali mendatangi kantor PT tersebut, namun warga harus pulang dengan sia sia karena Aseng tidak kunjung menampakkan diri untuk memberi jawaban kepada warga.
Disaat awak media mewawancarai H. Samlani sebagai tokoh masyarakat dengan wajah sedih dengan penuh amarah merasah kecewa betul dan dibohongi oleh Djaja alias Aseng yang tidak mau menemui warga. Kedatangan warga sedikit pun tidak dilayani dengan baik dari pihak PT Global Interniaga Indonesia maupun manajemennya, seakan tidak menganggap bahwa warga adalah asli pribumi setempat.
Untuk itu H. Samlani dan H. Kutub Aziz bersama ketua RW dan RT dan juga warga setempat, akan segera menuntut kewajibannya ke kantor Pemerintahan kota Tangerang, agar tuntutan warga segera dipenuhi dan dipertanggung jawabkan oleh pemilik PT. Global Interniaga Indonesia tersebut.
(KMN/Benget Butarbutar)
