DPRD Tanjabbar Akan Panggil Dinas BLHD, Tumpukan Sampah Di Lubuk Terentang

  • Whatsapp

koranmetronews.id, TANJABBAR – Dalam waktu dekat DPRD kabupaten Tanjabbar ajan memanggil Dinas terkait soal luberan sampah dan keluhan para pekerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di desa Lubuk Tarentang, dikatakan Ketua Komisi II DPRD Tanjabbar, Suprayogi Saipul kepada Koranmetronews.id, Rabu (21/04/21).

”Memalukan sekali, dalam waktu dekat kita akan panggil instansi terkait salah satu nya BLHD,, seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi jika saja Dinas terkait pro aktif dalam menjalankan tugas dan fungsi nya”, tegas Suprayogi.

”Dari berita yang beredar alat berat yang ada dilokasi TPA rusak sejak lama, itu salah satu penyebabnya, kita akan tanyakan langsung hal ini ke Dinas terkait, memalukan sekali jika merawat yang ada saja tidak bisa,” sebut Suprayogi.

Sebelumnya di beritakan, tumpukan sampah meluber hingga ke muka gerbang TPA Lubuk Terentang Kabupaten Tanjab Barat. Tampak di lokasi tumpukan sampah sudah tidak bisa terkendali lagi, armada pengangkut sampah terpaksa bongkar di muka gerbang karena akses masuk sudah tertutup sampah.

”Sampah nya sudah seperti “setan ” sudah tidak bisa di kendalikan lagi bang, ” kata Sopir dan kernet armada pengangkut kepada media ini. (19/04)

Sementara itu Dinas BLHD Tanjabbar, saat di konfirmasi melalui Kasi Sampah, Budi terkait rusaknya alat berat yang mengakibatkan penumpukan sampah di TPA tidak terkendali.

Menurutnya, untuk biaya perbaikan alat berat yang saat ini sedang rusak di lokasi TPA membuat pusing. Pasalnya, perbaikan alat berat tersebut diperkirakan menelan dana puluhan juta.

”Kita juga lagi pusing mas mikirnya, untuk cari solusi permasalahan ini, ” kata Budi.

Dijelaskannya juga, saat ini pihak Dinas sedang mengupayakan peminjaman alat berat dari WKS dan perusahaan lainnya.

”Kita sedang upayakan alat berat, untuk mengatasi tumpukan sampah yang ada saat ini, yaitu dengan cara meminjam alat berat dari perusahaan, ” sebutnya.

Terpisah ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (DPW-APPI) Provinsi Jambi Abdurrahman Shiddiq berkomentar menyayangkan hal tersebut terjadi mulai dari human error hingga tata kelola sampah mulai dari Hulu dan Hilir yang buruk mengakibatkan hal tersebut terjadi, ini harus diakhiri jika tidak maka tidak mungkin akan berulang, investigasi harus dilakukan.

“Hikmah yang sama-sama bisa kita petik adalah sampah bukan tanggung jawab satu pihak saja melainkan semua harus terlibat demi terciptanya lingkungan bersih dan sehat demi keberlangsungan bumi manusia berserta ekosistem didalamnya,”  pungkasnya.

(KMN/BT/RD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *