Desa Kuamang Jaya Bungo Ari Harianto Tekad Membangun Desa Untuk Mensejahterakan Rakyat

  • Whatsapp

koranmetronews.id, BUNGO – Hasil tim investigasi Team Koran Metro di Kecamatan Pelepat dan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, khusus Kuamang Kuning ada 16 unit atau desa  (12-3-2021). Ka. Biro Koran Metro Kabuparten Bungo M. Noer,SE,ME. mengunjungi di dua Kecamatan tersebut yang rata rata ekonomi masyarakat sangatlah mapan dan tidak terpengaruh dengan Difisit pemerintah bungo.

Yang berkepanjangan sampai saat ini karena produksi komoniti ekonomi masyarakat adalah berpenghasilan dari buah kelapa sawit. sehingga membuat akses jalan hancur, semua masyarkat mengeluh karena banyak loding atau TPH  pengumpulan buat sawit. Lebih kurang ada 40 loding yg tersebar setiap unit atau desa dalam Kecamatan Pelepat atau Kuamang Kuning.

Bacaan Lainnya

Menurut pengakuan salah satu pemilik loding atau TPH (TN ) kepada Koran Metro mengatakan ada setoran atau fee untuk kepala desa. dari hasil penjualan buah kelapa sawit. wajar lah jalan hancur menurut (TN) karena muatan buah kelapa sawit dari loding sampai kepabrik baik angkutan ps.truk roda 6 atau fuso yang roda 10 dengan muatan lebih dari rata rata ton acc. menurut  pantauan dari investigasi Koran Metro.

Ketua DPRD ada lah orang Pelepat dan juga H.Safrudin Dwi Apriyanto, S.Pd. Wakil Bupati Bungo dua priode adalah Putra Terbaik orang Pelepat.

Pertanyaan dari kawan kawan media khusus oknum wartawan online Jambi. mengatakan seluruh loding yang ada di Pelepat Kuamang Kuning dibawah lindungan Ormas FKPPI (forum Komunikasi Putra Putri ABRI) bisa jadi Pemerintah mulai dari tingkat Kepala Desa sampai Bupati diduga bermain mata dengan Pengusaha Pabrik Kelapa Sawit. dan khusus semua pengusaha maka ke kuasaan roda pemerintah mandul dalam pembangunan. 16 unit atau 16 desa cuma satu Desa Kuamang Jaya Kecamatan Pelepat Ilir. 15 unit atau desa berlajar kepada  Desa Kuamang Jaya karena Kepala Desa membuat Peraturan Desa (Perdes).

Menurut pengakuan Kepala Desa Kuamang Jaya  Ari Harianto kepada Kepala Biro Koran Metro, mengatakan  desa nya tidak di bolehin loding TPH kelapa sawit di desa nya atau pun peti satu set pun tidak ada.

Kalau saya mau banyak pengusaha coba coba melobi saya untuk membuat tempat penimbunan akhir kelapa sawit (Loding) tapi saya tetap tidak mau karena akses jalan desa saya lah yang bagus tidak ada satu pun  aspal nya hancur lihat sendiri jalan Desa Kuamang Jaya mulus ungkap Kepala Desa nya.

Karena saya tidak mementingkan pribadi tapi mementingkan kesejahteraan masyarakat atau pasilitas umum. menurut Mulyadi anggota LPPNRI  (Lembaga Pemantau Penyelengara Negara Republik Indonesia) Kabupaten Bungo kepada Ka.Biro Koran Metro mengatakan, kalau 15 kepala desa yang ada di Kecamatan Pelepat atau Kec, Pelepat Ilir, mau belajar kepada kepala Desa Kuamang Jaya.

Pasti lah akses jalan umum tidak akan hancur dan selamat sampai detik ini, karena apa bila pemerintah atau penguasa di tingkat desa dan kecamatan sampai kekabupaten kota, mau disuap atau menerima fee dari pengusaha, ini lah yang terjadi contoh salah satu dari dua kecamatan pelepat dalam Kabupaten Bungo . kalau akses jalan sudah hancur maka ekonomi akan ikut hancur sahuntnya.

KMN/MN

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *