koranmetronews.id, JAMBI – Pejabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr.Hari Nur Cahya Murni, M.Si yang biasa di sapa Nunung mengatakan, keberhasilan penurunan prevalensi stunting butuh keseriusan dan komitmen pemerintah pusat-daerah. Tentunya harus melibatkan kerja sama multi sektor terintegrasi, sehingga generasi cerdas yang ingin dicapai Indonesia sehat dan maju dapat terwujud.
Dikatakan Hari Nur saat membuka rapat koordinasi daerah (Rakorda) Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Jambi, di aula kantor perwakilan BKKBN porovinsi Jambi, Rabu (24/02/21).
Kerja sama multi sektor itu tentu juga bisa melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), mendukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menangani stunting. Mengingat salah satu pendekatan strategis untuk menurunkan stunting adalah melalui keluarga, dikatakan Pj Gubernur Hari Nur.
Selanjutnya Pj Gubernur Jambi menjelaskan, saat ini angka kelahiran total fertility rate (TFR) provinsi Jambi pada tahun 2020 sebesar 2,49 anak dengan target penurunan menjadi 2,23 anak dan angka tingkat kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) di provinsi Jambi juga masih tinggi, sehingga dibutuhkan beberapa Renstra yang tepat sasaran, untuk penurunanan angka unmet need tersebut.
Dalam rangka mengurangi prevalensi stunting di Indonesia, menurut Pj Gubernur Jambi, pemerintah melakukan intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif. Intervensi gizi sensitif ditujukan kepada anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi dalam penurunan stunting.
Ditambakan Pj Gubernur Jambi, untuk Provinsi Jambi, dalam rentang waktu 2018-2021, sasaran keluarga terpapar 1000 HPK sebanyak 39.464 keluarga yang mempunyai baduta dan ibu hamil. Untuk itu diperlukan langkah penguatan program pembangunan keluarga dalam upaya mewujudkan keluarga berkualitas, hidup dalam lingkungan yang sehat, BKKBN harus menjadi motor utama untuk penanganan stunting.
Ketua Perwakilan BKKBN provinsi Jambi, Munawar Ibrahim, mengungkapkan, di tahun 2021, pihaknya fokus untuk menurunkan angka stunting dengan Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Menurut Munawar program Bangga Kencana, adalah program yang berfokus dan menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan.
Program ini mengarahkan bagaimana keluarga mempunyai rencana berkeluarga, mempunyai anak dan pendidikan, sehingga terbentuk keluarga-keluarga berkualitas.
(KMN/HMS/BT)