koranmetronews.id, Bungo – Pantauan Koran Metro News (KMN) dilapangan, setiap pagi mulai dari pukul 8 00 – 10 00 wib bahwa bahan bakar minyak (BBM) jenis Peremium yang di jual dengan harga Rp.6.450 dan Solar harga Rp.5.150, – sudah habis di SPBU Pertamina No. 24-372-30 kecamatan Pelepat kabupaten Bungo.
Masih pantauan di SPBU itu, anehnya setiap pagi yang mengisi BBM kedua jenis tersebut yang antrian panjang adalah mobil lansir tanpa peduli mementingkan para pengunan jalan umum lagi, seperti contoh mobil lansir untuk Pom mini desa Gapura Suci Unit 9 kecamatan Pelepat Bungo.
Keterangan salah satu sopir mobil yang antri berinisial M ketika dikonfirmasi KMN mengatakan, melansir satu hari paling sedikit satu ton., berdasarkan surat rekomendasi dari Dispeindag kabupaten Bungo yang dikeluarkan oleh Kabid Perdagangan
Dan semuanya begitu menurut M, baik peremium subsidi dan solar untuk mengisi pom mini yang ada dalam kecamatan kabupaten Bungo, dan untuk dijualkan kepada pemilik usaha dompeng peti penambang emas ilegal.
Akibatnya masyarakat umum, khususnya masyarakat di kecamatan Pelepat untuk kendaraan mereka berpergian tidak mendapat kebagian minyak lagi.
Manager SPBU Pertamina No. 24 -372-30, Tedi selalu tidak berada dikantornya untuk dikonfirmasi hingga berita ini dilansir oleh KMN.
Hal serupa juga Kepala Disperindagkop Bungo dan Kabid Perdagangan tidak berada dikantor ketika mau dikonfirnasi KMN terkait aktivitas SPBU Pertamina tersebut.
Mulyadi pengurus LPPNRI kabupaten Bungo diminta tanggapan oleh KMN menyatakan, tim investigasi LPPNRI akan melaporkan semua SPBU yang ada dalam kabupaten Bungo yang menjual BBM kepada pengusaha yang ilegal tiap malam mobil truk canter Ps 120 yang didalam bak truk sudah ada Texmon atau Tengky Rakitan yang bisa diisi solar subsidi sekitar 4 sampai 5 ton kepada Direktur Pertamina Wilayah Jambi dan Sumatera Barat dan surat laporan akan di tembuskan keoada Menteri BUMN di Jakarta.
(kmn/BT/MN)
