koranmetronews.id, JAKARTA – Penerimaan Peserta Didik Baru ( P2DB) di SMAN 1 Pebayoran untuk tahun ajaran 2020-2021 berjalan dengan baik dan lancar. untuk P2DB dilaksanakan dengan beberapa jalur diantaranya ada jalur Apirmasi, jalur Prestasi, baik prestasi kejuaraan maupun prestasi akademik, jalur zonasi, dan ada lagi anak yang petugas Covid satu murid tahap satu ujar Fajar Heriyadi trimawardi kepsek Pebayoran minggu yang lalu diruang tamu.
Fajar katakan lagi, Untuk tahap 2 hari ini tahap terakhir untuk zonasi kita menerima Siswa sebanyak 10 kelas 360 Siswa, tapi jumlah pendaftar hanya 325 orang untuk 9 kelas, jadi masih ada satu kelas yang kosong Ini nanti kita sampaikan ke Dinas KCD bahwa kita kekurangan satu kelas’ ternyata tidak sekolah kita saja yang kekurangan murid, ada juga sekolah diwilayah rayon kita itu banyak kekurangan murid, seperti Sukakarya ada 2 kelas, Kedung waringin masih kurang, mungkin Cabang Bungin saya tidak tahu sudah padat atau belum? kalau belum penuh kurang berapa sekarang. Ujar fajar dengan nada senyum. kalau memang dapatnya hanya 9 kelas ya sudah, pada hal promosi kita sudah sangat puncak.
Saya tidak tahu apa paradikma mereka itu pinda ke SMK (sekolah menengah kejuruan) karena dekatan dengan SMK. jadi Siswa disini itu, terbagi ada yang ke SMK ada yang ke SMA. Paradikma anak didik kita berbeda dengan anak didik dikota, paradikma anak didik kita SMK siap kerja, SMA siap kuliah. Jadi SMK akan penuh dan untuk SMA akan berkurang itu paradikma diwilayah perbatasan ini ujarnya.
Dibeberkan Fajar kepsek pebayoran lagi Dalam pelaksanaan P2DB SMAN 1 Pebayoran ini, tetap melakukan Protokol Covid 19 Misalnya pendaftar yang tidak bisa mendaftar dari rumah (gaftek) mereka datang kesekolah minta bantuan, tetap kita tembak pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan diluar sudah di siapkan, semua menggunakan Masker. “Semuanya ini kita lakukan demi terjaganya Kesehatan diwilayah guru kita yang sedang bertugas ujar Kepsek.
Fajar kepsek ini berharap Covid segera berahir karena Covid ini didunia pendidikan itu sangat berimbas sekali. anak tidak sekolah, Kalau anak tidak sekolah bagaimana saya memantau karakternya padahal Jabar masa kini Karakter, saya tidak bisa memantau, saya lihat pelajar-pelajar bukan seperti anak sekolah lagi, sudah gondrong, engga tertip, engga rapih, padahal itu yang sulit di bangun, jadi Covid ini bisa membunuh karakter anak anak karena tidak bisa didapat dari guru guru sebagai suri teladan. Dan saya juga berharap Covid 19 ini segera selesai, PPDB selesai dan semua berjalan seperti biasanya menuju era yang lebih baik dan lebih bagus lagi. ” ujar fajar.
Kepsek Fajar menjelaskan Bahwa tahun ajaran baru ini, PBM dilaksanakan secara daring, yang mana setiap Siswa (Murid) tetap belajar dari rumah dan guru gurunya masuk kesekolah sesuai jadwal yang sudah dibuat, dan setiap guru mata pelajaran memberikan materi pelajaran dari sekolah dengan menggunakan Wifi Sekolah dengan aplikasi yang bermacam macam, bisa dengan Streaming youtube, google meet, zoom, cisco webex. Dan ada sistem penilaian pendidikan yang kita bangun melalui web sekolah dan itulah yang dijadikan guru pedoman buat belajar dari rumah atau WFH. Dan ini sudah dilaksanakan dari bulan februari, maret, april, sampai akhir ujian juga dari rumah.
Tapi tidak berani karena jabar mengeluarkan uang sekian trillun rupiah untuk covid, kalau sekolah masih tetap masuk juga sayang banget, pak gubernur sudah mengeluarkan uang sekian trilliun untuk covid. Kalau kita melanggar, nanti wilayah kita, anak kita kena covid sangat berbahaya sekali. Harus semua menjaga/melaksanakan protokol kesehatan. Itu yang kita laksanakan di SMAN 1 Pebayuran ini. Ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Pebayoran pada, koranmetronews.id.
Dari pantauan koranmetronews.id, di lapangan selama dijabat Fajar Heriyadi Trimawardi, SMAN 1 Pebayuran banyak mencapai kemajuan baik dari Prestasi Akademik maupun non Akademik. Begitu juga dengan lingkungan sekolahnya terlihat bersih,indah, dan tertata rapih.
(RT)