JAKARTA, KMN – Dalam menghadapai pandemi covid 19 sekaligus mengurangi beban masyarakat rentan terdampak wabah virus corona yang telah meluas keseluruh wilayah di Indonesia, pemerintah pusat berusaha menguranggi kesulitan masyarakan dengan langkah memberikan bantuan bahan pokok kepada masyarakat.
Melalui Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Pepen Nazarudin menyampaikan bahwa sekurangnya 1,3 juta Kepala Keluarga (KK) akan menerima paket bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo senilai Rp 600 ribu.
Menurut dia, tak hanya wilayah Jakarta, bantuan sembako ini juga akan diberikan di wilayah satelit Jakarta, yaitu Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
“Per KK. Jadi sepanjang data yang masuk, per KK. Kami tak tahu apakah mereka satu rumah berbeda KK. Intinya sesuai data yaitu per KK,” ujarnya saat video conference di Jakarta, (17/4).
Adapun sembako ini akan dibagikan selama tiga bulan, yaitu April, Mei dan Juni, di mana akan dibagi menjadi dua kali pembagian dalam satu bulan. Sehingga, dalam kurun waktu tiga bulan akan ada 6 kali sembako yang dibagikan, yang masing-masing senilai Rp 300 ribu.
“Isinya kurang lebih 10 item di antaranya adalah mi instan, kornet, sarden, sambal, kecap, susu hingga minyak goreng,” ujar Pepen.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah mengatakan Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan koordinasi sejak awal perihal siapa saja yang bakal menerima bantuan sembako ini. Berdasarkan data, diharapkan bantuan ini akan tersalurkan untuk orang-orang yang membutuhkan.
“Data ini yang disampaikan gubernur ke Kemensos. Ada dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), kemudian komunitas dan sebagainya,” kata Irmansyah.
Sebelumnya, Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk segera menyalurkan bantuan sosial, maka Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga miskin dan rentan terdampak Covid-19.
Mensos mengatakan mekanisme penyaluran bansos dimulai dari penyediaan dan pengemasan sembako di gudang penyedia barang kemudian dikirimkan ke rumah KPM. Mekanisme ini ditempuh agar penerima bansos tidak keluar rumah di masa pencegahan pandemi Covid-19.
“Mekanisme ini sesuai dengan kampanye yang selalu saya sampaikan agar masyarakat #dirumahaja, karena bansos kami yang antar,” ujar Juliari. (02)