SUMSEL, KMN – Dampak pandemi virus corona yang menggemparkan seluruh dunia berhimbas hampir kesemua aktifitas dan perekonomian rakyat, terutama sangat terasa bagi masyarakat kalangan bawah katagori kurang mampu yang tidak memiliki penghasilan tetap seperti, buruh harian ataupun pedagang kecil.
Hal tersebut mulai dialami oleh masyarakat diperkotaan maupun pedesaan, begitu juga berdampak di kabupaten Ogan Kemering Ilir (OKI) yang mengalami kelumpuhan ekonomi dampak dari pandemi covid 19.
Perubahan dan keterpurukan terlihat jelas dengan bertambahnya warga miskin baru yang terus meningkat disebabkan pandemi covid 19, Dinas Sosial Kabupaten OKI telah melakukan pendataan maupun input data melalui tenaga kerja dan suka relawan kecamatan (TKSK) Senin (13/04/2020).
“Kita sudah mendata melalui perangkat Desa di masing-masing melalui ketua RT atau ketua RW setempat dari hasil pendataan yang dilakukan tercatat ada peningkatan warga miskin baru karena terdampak dari pandemik virus Corona atau covid-19 di 18 kecamatan di kabupaten OKI.”Ungkap Kadinsos Reswandi. Selasa (14/4) melalui via WA kepada koranmetronews.id.
Reswandi juga menjelaskan, dari hasil pendataan selama sepekan terakhir ini di dapati jumlah warga miskin baru (Misbar) sebanyak 56.751 warga.”Dari tiap Desa rata-rata terdapat tambahan data sekitar kurang lebih 200 warga dan terbanyak di kecamatan Pedamaran sebanyak 6.376 warga dan terendah berada di kecamatan Mesuji Makmur berjumlah 532 warga. “Imbuhnya.
Untuk sementara hasil dari pendataan tersebut akan segera di berikan bantuan selama masa pandemi covid-19 hingga beberapa bulan kedepan. Kemudian seluruh hasil data akan direkap terlebih dahulu oleh Dinsos Provinsi dan setelah selesai barulah bantuan akan disalurkan kepada warga masyarakat miskin yang terdampak covid-19 kemungkinan mulai bulan ini hingga pademi berakhir namun untuk jumlah besar kecilnya bantuan masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.”Ujarnya.
Warga miskin baru yang terdampak covid-19 seperti masyarakat tidak mampu, tukang ojek, pedagang dan petani akan menjadi prioritas utama sebagai peneriman bantuan mereka betul-betul layak untuk menerima bantuan dan kriteria pendapatan yang tidak tetap hingga berdampak pada kondisi ekonomi yang sangat sulit karena dampak pandemi virus Corona atau covid-19 ini.” ucap Reswandi.
(Aliwardana)